SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar mengikuti pembelajaran daring. (Vecteezy)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten mempersilakan para pelajar di tingkat SMP yang tak memiliki smartphone masuk sekolah untuk mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring). Para pelajar dapat mengikuti pembelajaran secara daring di laboratorium komputer dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugianto, kepada Solopos.com, Rabu (25/8/2021). Kebijakan memperbolehkan para pelajar yang tak memiliki smartphone dapat masuk sekolah dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer disebabkan beberapa hal. Di antaranya membantu para siswa agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara optimal. Di samping itu, sudah menurunnya kasus Covid-19 di Klaten, dalam beberapa waktu terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami tetap menaati peraturan dari pemerintah terkait PPKM Level 4. Kami belum berani menggelar pembelajaran tatap muka. Sebaliknya, pembelajarannya tetap daring. Tapi, sejumlah siswa yang tak punya HP [smartphone] atau pun siswa di daerah susah sinyal, kami izinkan menggunakan laboratorium sekolah. Tentunya, harus menaati prokes secara ketat. Harus benar-benar sehat. Ini sudah kami lakukan sejak 18 Agustus 2021,” kata Wardani Sugiyanto.

Baca juga: Sadis, 2 Perampok di Sragen Tusuk Korbannya Berkali-Kali Pakai Gunting

Wardani Sugiyanto mengatakan pengelola sekolah perlu menerapkan model pembelajaran yang cerdas dan aman di tengah pandemi Covid-19. Pembelajaran harus terus berjalan agar para siswa tingkat SMP tidak mengalami learning loss di tengah pandemi Covid-19.

“Kasihan anak-anak yang tak punya HP. Termasuk yang punya HP tapi susah sinyal. Mereka dipersilakan ke sekolah saat mengikuti daring [biasanya dimulai pukul 08.00 WIB-10.00 WIB],” katanya.

Disinggung tentang pelajar di tingkat SD, Wardani Sugiyanto juga mempersilakan para bapak/ibu guru melanjutkan kegiatan belajar kelompok alias home visit dengan peserta terbatas. Hal tersebut dapat dikoordinasikan lebih lanjut dengan wali murid.

“Bagi SD yang wilayahnya aman dari Covid-19, kami persilakan juga melanjutkan belajar kelompok. Itu juga sudah berlangsung sejak 18 Agustus 2021,” katanya.

Baca juga: Hari Pertama Percepatan Vaksinasi di Wonogiri Rame Pol, Ini Langkah Bupati Jekek

Wardani Sugiyanto mengatakan Disdik Klaten telah mengusulkan ke Dinkes Klaten agar vaksinasi Covid-19 segera menyasar ke para pelajar. Diharapkan, usulan tersebut dapat diwujudkan, September mendatang.

“Pelajar yang akan disasar vaksinasi di usia 12 tahun ke atas. Kalau guru sudah semua. Jumlahnya mencapai 12.000-an orang. Rinciannya dari guru PAUD hingga SMA/SMK,” katanya.

Tim Ahli Satgas PP Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar sudah melandai dalam beberapa waktu terakhir. Meski seperti itu, Klaten masih tergolong zona oranye Covid-19 dan termasuk PPKM Level 4.

“Prokes harus tetap ditaati,” katanya.

Baca juga: Pelanggar Prokes di Sukoharjo Didominasi PKL dan Rumah Makan

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan angka kesembuhan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar mencapai 72 orang dalam sehari, Rabu (25/8/2021). Selain itu, terdapat juga penambahan 66 kasus Covid-19 dan penambahan 13 kasus kematian karena virus corona.

“Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Klaten telah mencapai 33.996 kasus. Sebanyak 505 orang menjalani perawatan/isolasi. Sebanyak 30.703 orang dinyatakan sembuh. Sebanyaj 2.788 orang telah meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya