WONOGIRI–Malang nian nasib Wagiman, warga Susun Bendungan RT 002/RW 003, Desa Jendi, Selogiri, Wonogiri karena tak mampu bayar tanggungan biaya rumah sakit harus merelakan anak kesayanganya meninggal di depan matanya sendiri.
Sepenggal kisah menyedihkan itu disampaikan Ketua RW 003, Jendi, Selogiri, Sukidi, kepada wartawan, Minggu (23/9/2012), di rumah korban. Dia mengatakan kejadian itu bermula saat Nugroho Wibisono [putra Wagiman] atau akrab dipanggil Obama,15, mengalami kecelakaan pada Sabtu (8/9/2012) lalu.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Saat itu Obama yang saat ini berstatus siswa MTS N 1 Wonogiri kelas IX itu mengalami luka serius di kepala dan jantung. Sukidi menambahkan korban dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Nambangan, Selogiri, lalu karena kondisinya kritis, Obama dilarikan ke Rumah Sakit dr Oen Solo Baru.
Disitulah cerita sedih itu dimulai, pihak rumah sakit mendesak keluarga korban untuk segera membayar biaya perawatan dan operasi Obama senilai Rp24 juta. Sukidi mengatakan keluarga Wagiman merupakan keluarga tidak mampu sehingga tidak sanggup membayar perawatan tersebut
Sukidi menambahkan warga setempat akhirnya iuran untuk membayar perawatan dan operasi Obama terkumpul Rp24 juta. “Uang senilai Rp 24 juta itu kami bayar bertahap menunggu donatur,” ujarnya.
Sukidi menambahkan berkat dana itu Obama masih bias dirawat di Rumah Sakit dr Oen selama 13 hari sampai Jumat (21/9/2012). Sukidi mengatakan Obama hanya tinggal bersama ayahnya, selama ini Obama hidup sebatang kara karena ibunya meninggal dua tahun lalu.
Sukidi mengatakan selama 13 hari Obama mengalami koma, namun karena biaya yang semakin banyak , Sukidi meminta pihak rumah sakit agar diberi kelonggaran waktu dalam pembayaran tambahan berikutnya. “Saat itu saya sudah ninggali KTP dan kesanggupan saya akan membayar kekurangan biaya perawatan, namun pihak rumah sakit mendesak uang itu harus ada saat itu,” ujarnya.
Dengan berat hati Sukidi dan Wagiman sekeluarga membawa pulang Obama yang saat itu kondisinya masih kritis dan sangat membutuhkan perawatan, Jumat (21/9/2012).
Kades Jendi, Suharni, mengatakan sesampainya di rumah warga juga tak tega melihat kondisi Obamawarga bersama-sama membawa Obama ke RSUD Wonogiri, Sabtu.
Suharni mengatakan sesampainya di RSUD Wonogiri kondisi Obama semakin memburuk dan peralatan penanganan medis sangat minim, akhirnya pada pukul 14.15 WIB Obama menghembuskan nafas terakhir.
Suharni mengungkapkan kekecewaanya terhadap Rumah Sakit dr Oen yang tidak mau tahu dengan kondisi keluarga korban. “Jelas-jelas sudah ninggali KTP dan sanggup membayar kenapa tidak ada rasa kasihan,” ujarnya.
Wagiman saat ditemui Solopos.com mengatakan mengenal anaknya seorang yang lugu dan humoris. “Anak saya itu berkulit hitam dan rambutnya keriting sehingga teman-temanya memanggil Obama,” ujarnya. Dia menambahkan saat Obama akan meninggal di RSUD Wonogiri sempat hendak dirujuk ke salah satu rumah sakit di Solo. “Saya lihat anak saya sudah seperti sekarat, badannya kejang-kejang dan suara grok…grok gitu napasnya saya sempat bingung,” ujarnya.