SOLOPOS.COM - Peserta Rembug Kutha di Tea Room Resto Omah Sinten, Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis (1/6/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Perempuan didorong menjadi opsi untuk Wali Kota Solo pada periode berikutnya. Kota Bengawan belum pernah memiliki Wali Kota perempuan.

Hal itu mengemuka dalam Rembug Kutha Sala  yang diselenggarakan Komunitas Muda Visioner di Tea Room Resto Omah Sinten, Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis (1/6/2023). Para peserta didominasi orang muda, mulai dari mahasiswa, pegiat sosial kemasyarakatan, hingga pengusaha.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu peserta Rembug Kutha Sala, Purwono, menjelaskan ingin Solo dipimpin perempuan. Dia mempertanyakan kenapa Solo tidak memunculkan sosok perempuan sejauh ini. Persiapannya bisa dilakukan sejak sekarang untuk Pilkada 2024.

Menurut dia, Kota Solo belum pernah dipimpin sosok perempuan sejauh ini. Perempuan dinilai memiliki sifat lemah lembut dan punya perasaan.

“Membangun itu tidak hanya fisiknya, tapi attitude, etika, karakter, perempuan mendidik anaknya dengan kasih sayang, dan ada harapan menjadi orang. Karakter itu diberikan kekuasaan memimpin kota maka ada sentuhan sebagai ibu ada cinta kasih, peradaban yang dibangun, perempuan dikasih sebuah jabatan politik,” jelas dia.

Purwono menjelaskan sejumlah peserta Rembug Kutha Sala memiliki potensi menggantikan Gibran, antara lain Rektor Universitas Surakarta (Unsa) Astrid Widayani dan Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo, Sekar Krisnauli Tandjung.

“Kita mulai menjaring itu, siapapun boleh dimunculkan. Inilah keinginan kita. Kita dengarkan konsepnya. Untuk mencari yang visioner. Langkah ke depan bisa terwujud untuk bareng-bareng mengusung itu,” ujarnya.

Dia mengatakan sosok yang berpotensi meneruskan Gibran tidak hanya orang berlatar belakang partai politik. Presiden Jokowi dan Gibran tidak memiliki latar belakang politik namun menjadi Wali Kota Solo melalui partai.

“Masyarakat Solo punya kepedulian untuk memilih pemimpinnya. Saatnya perempuan harus memimpin Kota Solo,” paparnya.

Menurut dia, wilayah lain di Soloraya sudah memiliki kepala daerah perempuan, yakni Bupati Sri Mulyani, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani.

Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo, Mufti Rahardjo, kepada Solopos.com, Jumat (10/6/2022),  menjelaskan sejumlah wali kota yang pernah menjabat di Solo, antara lain Sindoeredjo (19/5/1946 sampai dengan 15/7/1946); Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo (15/7/1946 sampai dengan 14/11/1946).

Selanjutnya Sjamsoeridjal (14/11/1946 sampai dengan 13/1/1949); Soedjatmo Soemowerdojo dan Soeharjo Soerjopranoto (24/1/1949 sampai dengan 1/5/1950); K.Ng. Soebekti Poesponoto (1/5/1950 sampai dengan 1/8/1951).

Muhammad Saleh Werdisastro (1/8/1951 sampai dengan 1/10/1955 dan 1/10/1955 sampai dengan 17/2/1958); Oetomo Ramelan (17/2/1958 sampai dengan 23/10/1965);  TH.J. Soemantha (23/10/1965 sampai dengan 11/1/1968).

Kemudian R. Koesnandar (1968 sampai dengan 1975); Soemari Wongsoprawiro (1975 sampai dengan 1980); Soekatmo Prawirohadisebroto (1980 sampai dengan 1985); H.R. Hartomo (1985 sampai dengan 1995); Imam Soetopo mulai 1995.

Sementara itu, berdasarkan informasi di laman wikipedia, sejak 1946 hingga sekarang total ada 18 wali kota yang pernah memimpin Solo. Slamet Suryanto menjabat mulai 10 April 2000 sampai 10 April 2005.

Selanjutnya Joko Widodo menjabat Wali Kota Solo dua periode mulai 28 Juli 2005 sampai 28 Juli 2010 dan 28 Juli 2010 sampai 1 Oktober 2012. F.X. Hadi Rudyatmo menjabat mulai  19 Oktober 2012 sampai 28 Juli 2015 dan kembali menjabat pada 17 Februari 2016 sampai 17 Februari 2021.

Jabatan Wali Kota Solo saat ini merupakan putra sulung Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka mulai 26 Februari 2021.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya