SOLOPOS.COM - Sejumlah pemuda menjalani push up sebagai sanksi sosial dari tim gabungan lantaran melanggar protokol kesehatan saat ngabuburit di pinggir Jalan Raya Sukowati Sragen, Sabtu (1/5/2021). (Istimewa/Satpol PP Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen bersama stakeholders terkait melakukan operasi penerapan protokol kesehatan di sepanjang Jalan Raya Sukowati Sragen dan lokasi Night Market Sukowati pada Sabtu (1/5/2021) sore.

Tim gabungan menjaring 17 orang yang terbukti melanggar protokol kesehatan saat ngabuburit. Belasan orang itu diberi peringatan dan dikenai sanksi sosial, salah satunya push up.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Sragen, Agus Prayitno, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/5/2021), menyampaikan operasi itu digelar mejelang waktu berbuka puasa, yakni mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Klaster Layatan Sragen Capai 38 Orang, Apa Langkah Dinas Kesehatan?

Sanksi Sosial

Dia menerangkan tim gabungan itu beranggotakan 22 orang yang berasal dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen. Dia menerangkan operasi ini dilakukan sebagai upaya pengawasan dan penegakan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

“Operasi dilakukan di sepanjang Jalan Raya Sukowati, mulai dari Beloran sampai Alun-alun Sasana Langen Putra. Bagi warga yang tidak pakai masker tetapi membawa diingatkan supaya masker dipakai.

Kemudian bagi warga yang sama sekali tidak membawa masker didata dan diberi sanksi sosial. Selain itu, kami juga mengingatkan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan itu untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan. Kami juga melakukan operasi di toko swalayan,” ujarnya.

Baca Juga: 2 Warga Sumberlawang Sragen Dipatuk Ular, 1 Meninggal

Selama operasi 1,5 jam, Agus menerangkan tim gabungan menemukan 17 orang pelanggar protokol kesehatan yang semuanya diberi sanksi sosial. Sebanyak 10 orang di antaranya, ujar dia, ditemukan tim gabungan di selatan jalan dan tujuh orang di utara jalan.

Agus menerangkan untuk pengawasan di seputaran Night Market Sukowati tidak ditemukan pelanggaran protokol kesehatan. Dia mengklaim di pengunjung dan pedagang night market sudah memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan.

Padahal potensi kerumunan tetap terjadi di night market itu. “Operasi ini merupakan pengawasan dan penindakan protokol kesehatan. Tim dibagi dua, yakni tim di night market dan di jalan raya dengan sasaran tempat kerumunan, seperti swalayan, warung takjil, dan Taman Krido Anggo,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya