SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Berbagai buku yang membincangkan guru berulang kali menyebut salah satu kemampuan profesional guru adalah kemampuan menjelaskan. George Brown (1996) memaparkan bahwa menerangkan pelajaran dengan jelas kepada seorang murid merupakan salah satu kemampuan profesional guru yang paling penting. Namun, hal itu bukanlah satu jenis kegiatan tunggal, kata-kata ‘menerangkan’, ‘menjelaskan’, dan ‘penjelasan’ akan dimaknai sebagai memberikan pengertian kepada orang lain. Uraian tersebut tidak menyinggung aktivitas yang sepadan dengan menjelaskan yakni mendengarkan.

Jika keterampilan menjelaskan mendapatkan porsi pembahasan yang memadai, bahkan secara khusus menjadi perhatian utama bagi para calon guru dalam praktik mengajar, sebaliknya tidak ada pelatihan secara khusus mengenai keterampilan mendengarkan. Sebagian kecil materi perkuliahan calon guru sekolah dasar yang menyangkut keterampilan menyimak atau mendengarkan pun diarahkan untuk pengelolaan kelas agar siswa mendengarkan penjelasan guru. Segala konteks siswa dianalisis dan diurai agar siswa mampu mendengarkan secara efektif pelajaran yang disampaikan guru di kelas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena tidak ada tuntutan secara eksplisit mengenai keharusan guru mendengarkan murid, situasi dialogis dan penghargaan guru terhadap murid belum menjadi tradisi pendidikan di negeri ini. Sebuah sekolah menengah swasta pada awal semester menggelar perayaan “hari intelektual” selama dua hari berurutan. Pada hari pertama di aula, forum civitas sekolah itu memberikan kesempatan kepada para guru dan pimpinan untuk berbicara. Sedangkan pada hari kedua,  siswa mendapatkan giliran untuk berbicara membagikan pengalaman selama menjalani berbagai kegiatan di luar kelas. Ketidakmampuan guru untuk mendengarkan siswa tampak pada hari kedua forum di sekolah tersebut. Satu per satu guru ngeloyor pergi meninggalkan aula, sementara siswa secara bergiliran berbicara di podium. Tak lebih dari seperempat jumlah guru yang bertahan dan takzim memberikan perhatian dan mendengarkan siswa.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kurun waktu yang panjang, guru hanya bermodalkan “talk and chalk”, tutur dan kapur. Label itu meyakinkan guru bahwa berbicara lebih penting daripada mendengarkan. Ketidaktuntasan nilai-nilai siswa, ketidakpahaman siswa akan materi pelajaran, atau situasi tidak nyaman di kelas sangat mungkin disebabkan oleh guru yang abai mendengarkan muridnya. Guru yang mendengarkan pertanyaan murid, mendengarkan keluhan siswa, dan mendengarkan kegundahan hati siswa yang mungkin tak terungkapkan, akan menjadi modal penting murid memahami pelajaran. Nah, setelah telinga mampu mendengarkan, kiranya tidak berlebihan jika guru belajar terus-menerus mendengarkan dengan hati.

Pemikiran konstruktif di bidang pendidikan yang berpandangan bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan siswa yang aktif membangun sendiri pengetahuannya, siswa mencari sendiri makna yang mereka pelajari, siswa sendiri yang menyusun penalaran atas pengalaman yang telah dipelajarinya dan membandingkannya dengan yang telah diketahui, mengandaikan para guru mampu mendengarkan.  Guru hanyalah membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan tersebut sehingga belajar dapat terjadi melalui refleksi. Gurulah yang menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung proses belajar siswa. Hanya guru yang mau mendengarkan siswanya yang memungkinkan membangun semangat konstruktivistik dalam pembelajaran.

Betapa ketidakmampuan guru mendengarkan bisa “membunuh” secara perlahan benih antusiasme murid.  Dalam banyak tahun hingga menyelesaikan kuliah, saya harus menyembuhkan diri dari rasa takut bertanya dalam forum, hanya karena semasa SMA bertanya di kelas dijawab guru sembari tersenyum sinis “seperti ini kok tidak tahu!”, dan sejak itu saya mengalami hambatan batin untuk bertanya. Tentu tak ada setitikpun rasa dendam atau kebencian kepada ibu guruku tercinta, tetapi hal itu diam-diam menjadi obsesi, “jika menjadi guru, tak akan kulakukan seperti itu kepada muridku”. Bagi guru, mendengarkan tetaplah peranti penting selain menjelaskan. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya