SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Banyaknya remaja wanita yang merelakan diri menjadi simpanan om-om menjadi realita kehidupan masa kini. Praktik seperti itu juga menjadi salah satu masalah sosial di Kota Solo, Jawa Tengah.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, ada sejumlah remaja wanita mulai usia SMA hingga kuliah yang menjadi sugar baby alias wanita simpanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka sengaja mencari pria dewasa yang matang secara usia dan finansial alias om-om atau biasa disebut sugar daddy demi hidup mewah.

Selain tuntutan gaya hidup, ada sejumlah remaja yang menjadi sugar baby lantaran terpengaruh teman-teman di sekitarnya. Sebenarnya, apa yang terjadi kepada para remaja wanita yang menjadi sugar baby itu?

Ayah Ditahan KPK, Dita Soedarjo: Natal 2019 Terberat di Hidupku

Dokter di Rumah Sakit (RS) dr. Oen Solo Baru yang juga merupakan dosen di Fakultas Psikologi Universitas Setia Budi (USB), Yustinus Joko Dwi Nugroho, mengatakan seseorang bisa berubah karena pernah mengalami sesuatu yang membuatnya sadar.

Waduh, Kalori Kerupuk Setara Sepiring Nasi

”Pasti ada salah satu kejadian di mana seseorang ini bisa mengalami perubahan dratis. Misalnya kasus sugar baby yang sadar, ia pasti sebelumnya pernah melihat kejadian yang sebenarnya tak ingin ia alami,” jelas dia kepada Solopos.com awal Januari 2019 lalu.

Patut Dicoba! Tips Agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

Lingkungan mampu mengubah seseorang.

”Faktor lingkungan mendukung perubahan kepribadian seseorang. Seseorang yang nakal bisa berubah karena mempunyai teman yang baik,” ujar dia.

Rumah 2 Lantai di Trucuk Klaten Dipasangi Stiker Miskin

Yustinus Joko Dwi Nugroho, menambahkan, faktor ekonomi jadi alasan terbanyak remaja wanita menjadi sugar baby. Para remaja itu cenderung punya hasrat memiliki sesuatu yang dianggap wah oleh orang sekitar.

Tips Siapkan Anak Agar Tak Iri dengan Kehadiran Adik Baru

”Sebagain remaja terpengaruh dengan gaya hidup hedonis. Hal ini mendasari para remaja rela menjadi sugar baby. Remaja selalu mempunyai hasrat untuk mempunyai sesuatu yang dianggap mahal oleh lingkungannya,” jelasnya.

Mulai 2020, RS Panti Waluyo Solo Tak Layani Pasien BPJS

Dia mengaku beberapa penelitian menyebutkan remaja akan merasa ketagihan menjadi sugar baby bukan hanya karena terpenuhnya kebutuhan dan materi, tetapi karena para sugar daddy juga bisa jadi teman berbagi (sharing) yang baik dan lain sebagainya.

Spesifikasi Gahar Asus ROG Phone II, Smartphone Gaming Terkuat di Dunia

”Remaja itu butuh seseorang sebagai pendengar dan pember solusi untuk setiap permasalahannya. Banyak anak-anak yang selalu menyembunyikan masalahnya kepada orang tua dan beberapa dari remaja lebih nyaman bercerita ke orang yang memahaminya daripada orang tua mereka,” ujar dia.

Berbekal Rp5.000, Pedagang Cabuli 17 Bocah SD

Sedangkan untuk sugar daddy, Yustinus Joko Dwi Nugroho mengatakan ada beberapa faktor yang melandasi seorang pria mapan dan berkeluarga memiliki hubungan gelap dengan sugar baby.

Orgasme Perempuan Sama dengan Pipis? Ini Penjelasan Dokter

”Mereka ingin menunjukkan power, kuasa, baik dari sisi tubuh maupun dari sisi finansial. Pria yang mencari sugar baby biasanya mencari kelebihan yang tidak didapatkan dari istri mereka,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya