SOLOPOS.COM - SUASANA DESA

SUASANA DESA -- Suasana Desa Balerante yang terletak di kawasan rawan bencana Gunung Merapi terlihat tenteram beberapa waktu lalu. Warga desa itu umumnya menolak relokasi. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Klaten (Solopos.com) – Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, menantikan pelatihan tanggap bencana. Ini menjadi konsekuensi mereka setelah secara terang-terangan menolak keinginan pemerintah untuk merelokasi mereka ke wilayah aman. Hal tersebut lantaran mereka sudah terlanjur mencintai tanah kelahiran apa pun kondisinya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Keengganan tidak mau direlokasi sudah menjadi resiko jika tidak menerima bantuan dari pemerintah dan kami tidak mempermasalahkan,” papar Kadus I Desa Balerante, Jainu, saat ditemui Espos, Senin (28/11/2011), di Dukuh Ngipiksari, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten.

Dijelaskannya, selain sudah betah dengan tanah kelahiran, tingkat pendidikan sebagian warga di Balerante yang rendah menjadikan mereka hanya menggantungkan hidup dari hasil pertanian dan pertambangan pasir.

Lantaran kondisi tersebut, pihaknya berharap kepada pemerintah untuk memberikan pelatihan tanggap bencana kepada warganya. Tujuannya, agar warga sejak dini sudah memahami bagaimana mereka harus bertindak saat erupsi kembali terjadi.

Ditambahkan Jainu, dengan pelatihan tersebut kesadaran warga diharapkan juga tumbuh. “Selama ini sejak erupsi lalu setahu saya belum ada pelatihan. Kalau ada bencana nantinya warga dengan kesadarannya sendiri dapat segera menyelamatkan diri. Tidak harus menunggu bantuan dari relawan. Terkadang bahkan akan merugikan yang ditolong. Kami harap pelatihannya juga berlangsung secara kontinyu,” paparnya.

Lebih lanjut, Jainu menuturkan dari 564 KK di desanya terdapat 165 KK terdampak saat erupsi terjadi setahun silam. Ditambahkannya, lembaga sosial asing telah merencanakan kegiatan pelatihan tersebut.

Koordinator relawan Induk Balerante, Agus Saryata, mengungkapkan pihaknya memang sudah memprogramkan kegiatan tersebut. Namun lantaran tidak ada dana untuk menggelar kegiatan tersebut rencana yang sudah matang urung dilakukan.

“Rencana itu sudah lama kami wacanakan. Untuk kegiatan kami akan menyasar para pemuda lebih dahulu. Selanjutnya para warga bisa dibina oleh pemuda yang sudah mendapat pelatihan,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan SAR Klaten, Pandu Wirabangsa, menuturkan pihaknya siap mendukung kegiatan pelatihan yang diinginkan warga lereng merapi. “Ini sudah menjadi program kerja kami. Kalau mereka berminat kami siap mendukung. Kemampuan itu perlu diasah terus menerus,” paparnya.

m103

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya