SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di kompleks Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Jumat (23/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah PKL (pedagang kaki lima) Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ meminta Pemkot Solo untuk tidak memindahkan mereka ke pasar tradisional. Mereka memohon kepada Wali Kota Gibran Rakabuming Raka agar tidak diusir dari lokasi jualan mereka.

Aspirasi itu disampaikan para PKL melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Ada enam aduan selama 23 September 2022 sampai 25 September 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu aspirasi dengan keterangan nama Anti Margianti memohon kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk tidak memindahkan para bakul TSTJ. Dia mengaku berjualan sejak kecil sampai sekarang di Jurug Solo Zoo.

Bagaimana nasib kami selanjutnya mas wali. Sy berjualan u biaya kuliah anak sy di UGM fak hukum. Dg biaya asrama dan biaya hidup yg gk sedikit. Sy mohon sama mas wali agar tergerak pintu hatinya u mempertahankan nasib kami sbg bakul di taman jurug,” tulisnya.

Dia meminta izin kepada Wali kota Solo supaya PKL bisa tetap berjualan di kawasan TSTJ. Dia memohon Gibran untuk memperhatikan nasib para pedagang.

Baca Juga: Wali Kota Gibran akan Pindahkan PKL TSTJ ke Pasar Tradisional

Pedagang lainnya dengan keterangan nama Febri Putri Lestiana mempertanyakan apakah Wali Kota Solo berencana mengusir PKL di TSTJ. Dia memohon Wali Kota Solo mendengarkan aspirasi pedagang.

PKL TSTJ Butuh Tempat

kami bakul Jurug tetap ingin jualan d dlm Jurug pak. Semoga sehat selalu utk bapak dan keluarga…. Mohon pak bakul2 Jurug jgn diusir pergi pak,” tulisnya

Dia mengatakan para pedagang sudah lama berjualan. Ada pedagang yang sudah sepuh. Ada juga para pedagang kalangan ibu-ibu yang melakukan aktivitas dagangnya dengan membawa anak-anak.

Baca Juga: TSTJ Solo Nihil Pemasukan Selama Tutup, Biaya Pakan Satwa Ditanggung Sendiri

Pedagang lain dengan keterangan nama Widya Hayu Ningsih menjelaskan PKL TSTJ Solo bersuara karena butuh tempat berjualan. Para pedagang yang merupakan rakyat kecil seharusnya dipertahankan.

seharusnya rakyat kecil seperti kami di pertahankan bukan malah di usir dari tempat mata pencaharian kita sebagai pedagang pak,” tulisnya.

Sebelumnya, Pemkot Solo berencana memindahkan seratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Jurug Solo Zoo ke sejumlah pasar tradisional.

Baca Juga: Tak Tahu Kebun Binatang TSTJ Solo Ditutup, Wisatawan Tetap Berdatangan

TSTJ bakal Naik Level

Sebagai informasi para PKL TSTJ yang berjumlah 183 orang akan dipindahkan ke pasar-pasar tradisional. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak memenuhi permintaan PKL yang ingin bertahan di TSTJ.

“Dari Dinas Perdagangan sudah memberikan tempat alternatif sejak beberapa bulan lalu,” kata Gibran kepada wartawan di Jebres, Senin (26/9/2022). Ditanya mengenai keinginan pedagang agar diberikan tempat setelah proyek peremajaan TSTJ oleh investor PT Taman Safari Indonesia selesai, Gibran mengatakan tidak bisa.

“Tidak bisa, TSTJ sudah naik level, sudah dikerjasamakan dengan Taman Safari. Kalau masih begini-begini saja kami masih di kebun binatang kelas C, kelas E. Sori lo. Wis ya,” jelasnya.

Baca Juga: Mantap! Kebun Binatang TSTJ Solo Dilengkapi Kafe dengan View Singa dan Sabana

Dia mengatakan para pedagang telah diberikan tempat di pasar-pasar yang dikelola Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo. Pedagang yang ingin naik kelas bisa mengikuti pelatihan-pelatihan maupun inkubasi di Creative Hub milik Pemkot Solo.

“Kadang-kadang enggak mau ikut, naik level itu harus dari diri sendiri ya. Kami enggak bisa mendorong-dorong terus kalau orangnya enggak mau,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pengelola TSTJ mengundang PKL untuk sosialisasi kebijakan Wali Kota Solo terkait rencana pemindahan pedagang ke pasar yang dikelola Disdag Solo pada Jumat pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya