Solopos.com, SOLO — Masyarakat yang biasa melintasi kawasan Simpang Joglo tak mempermasalahkan kebijakan sistem satu arah yang diterapkan di ruas jalan Solo-Purwodadi dan Jl Kolonel Sugiyono mulai pertengahan Agustus 2022 hingga Februari 2023 mendatang.
Perubahan manajemen rekayasa lalu lintas di dua ruas jalan itu terkait pengerjaan pemasangan struktur pilar jembatan rel layang di Simpang Joglo. Meski tak mempermasalahan, warga meminta agar instansi terkait memasang rambu-rambu petunjuk arah menuju jalur alternatif.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kontraktor pelaksana pembangunan proyek rel layang di Simpang Joglo segera mengerjakan pemasangan struktur pilar jembatan. Pekerjaan ini merupakan tahap kedua pembangunan rel layang di Simpang Joglo.
Sementara, pekerjaan tahap satu berupa pembuatan detour track atau jalur pengalihan kereta api hampir rampung. Pekerja bakal mengerjakan switch over atau pemindahan jalur KA dari rel lama ke detour track pada Rabu (10/8/2022).
Selama pengerjaan pemasangan struktur pilar jembatan, ruas jalan Solo-Purwodadi dan Jl Kolonel Sugiyono menjadi satu arah. Hal ini bagian dari manajemen rekayasa lalu lintas guna meminimalkan kemacetan lalu lintas.
Baca Juga: Pengumuman! Besok Pagi Hindari Simpang Joglo Solo, Ada Penutupan 1 Jam
Masyarakat yang tinggal di wilayah Banjarsari tak mempermasalahkan penerapan kebijakan tersebut. Mereka menyadari sejak awal bahwa proyek pembangunan rel layang pasti berdampak ke ruas jalan sekitar Simpang Joglo.
Rambu-Rambu Penunjuk Arah
“Untuk kebijakan satu arah, instansi terkait harus memasang rambu-rambu petunjuk arah melewati jalur alternatif. Tak hanya bermanfaat bagi masyarakat setempat namun pengguna jalan lain agar tak bingung mencari jalur alternatif,” kata warga Kelurahan Banjarsari, Murdana, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (9/8/2022).
Sebenarnya, lanjut Murdana, banyak jalur alternatif melewati jalan perkampungan di sepanjang jalan Solo-Purwodadi. Jalan-jalan perkampungan itu melewati rumah penduduk dan fasilitas umum di kampung.
Baca Juga: Proyek Simpang Joglo, Jalan Solo-Purwodadi dan Jl Sugiyono Jadi Searah
Pengendara sepeda motor bisa melewati jalur tersebut menuju Jl Sumpah Pemuda, Kadipiro, Banjarsari. Pengendara mobil juga bisa lewat jalan perkampunan. Namun, harus ada yang mengalah jika berpapasan dengan mobil lain. “Harapan kami, proyek pembangunan rel layang segera rampung,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan warga Kelurahan Banjarsari lainnya, Farid. Pembangunan rel layang menjadi solusi permanen untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Simpang Joglo. Selama puluhan tahun, problem kemacetan di Simpang Joglo tak pernah terselesaikan.
Terlebih, saat jam sibuk seperti pagi hari dan petang hari. Jalur alternatif bisa dilewati sepeda motor dan mobil namun dilarang untuk kendaraan berat seperti bus dan truk.
Baca Juga: Simpang Joglo-Viaduk Gilingan Solo Tutup Total, Ini 5 Langkah Kemenhub
Lewat Tol
“Sopir bus dan truk harus paham situasi dan kondisi. Kalau memang diarahkan melewati jalan tol, jangan nyelonong melewati jalur alternatif. Ngebak-ngebaki dalan, mesakke sing liyane,” katanya.
Seperti diberitakan, jalan Solo-Purwodadi dan Jl Kolonel Sugiyono akan diubah menjadi satu arah mulai pertengahan Agustus 2022-Februari 2023. Jalan Solo-Purwodadi jadi satu arah dari Solo menuju Purwodadi.
Sedangkan kendaraan dari arah Purwodadi menuju Solo dialihkan melewati jalur alternatif atau jalan tol, yakni melalui gate atau pintu tol Gondangrejo dan keluar lewat gate Ngemplak.
Baca Juga: Simpang Joglo Solo Ditutup 3 Bulan, Ini Rute Pengalihan Kendaraan Berat
Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Solo, Mudo Prayitno, mengatakan sepeda motor dan mobil dari dalam Kota Solo menuju Purwodadi masih bisa melewati jalan Solo-Purwodadi. Sementara kendaraan berat seperti bus dan truk dialihkan melewati jalan tol.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
