SOLOPOS.COM - Logo Otoritas Jasa Keuangan (JIBI/Solopos/Dok.)

Aduan mengenai masalah keuangan meningkat.

Harianjogja.com, JOGJA— Kesadaran masyarakat untuk mengadukan masalah keuangannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin tumbuh. Persoalan kredit macet yang dialami masyarakat bahkan dilaporkan ke OJK.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Sejak Januari 2017, OJK menerima sebanyak 125 aduan dan paling banyak adalah masalah perbankan. “Aduan yang hubungannya dengan perbankan ada 77, asuransi enam, finance 36, pasar modal satu, dan aduan lainnya ada lima. Jadi totalnya ada 125 aduan,” kata Kepala OJK DIY, Untung Nugroho, Selasa (10/10/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, dari 77 aduan tentang perbankan yang masuk, permasalahan terhadap bank umum paling tinggi. Masalah dengan bank umum mencapai 46%, selanjutnya diikuti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), bank umum syariah, dan BPR Syariah 1%.

Untung mengatakan, aduan tentang perbankan kebanyakan seputar kredit yang bermasalah. Dia mengatakan, pada satu sisi, masyarakat sendiri yang bermasalah karena kreditnya tersendat tetapi justru mereka sendiri yang mengadukan kepada OJK. “Nasabah enggak bisa bayar malah mengadukan ke OJK,” katanya.

Saat nasabah tidak bisa membayar kredit, bank akan menjual agunannya. Upaya untuk menunda-nunda eksekusi penjualan agunan kerap dilakukan masyarakat dengan mengadu kesana-sini.

Kendati demikian, peran OJK hanya sebagai mediator dan bukan sebagai pihak yang menyelesaikan masalah. OJK tetap mengarahkan agar masing-masing pihak menghormati tahapan formal yang berlaku. “Kita melihat ke perjanjian kredit. Masing-masing pihak harus menghormati perjanjian kredit yang telah mengikat secara hukum, jadi harus dipatuhi,” ujarnya.

Dari sekian banyak aduan yang masuk, ada permasalahan yang bisa diselesaikan oleh kedua belah pihak, dalam hal ini nasabah dengan lembaga keuangannya, tetapi ada pula yang sampai ke ranah meja hijau.

Direktur Dukungan Penyidikan OJK Pusat, Tongam L Tobing mengatakan, kesadaran masyarakat untuk mengadukan masalahnya kepada OJK semakin tinggi. “Dibandingkan jumlah pengaduan tahun sebelumnya, pengaduan layanan jasa keuangan tahun ini meningkat dua kali lipat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya