SOLOPOS.COM - Ki Gondho Wartoyo, menggelar pertunjukkan wayang di atas genting rumahnya, di Nogosari, Kamis (8/10/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Setelah sebelumnya pentas wayang di tengah sawah, pada Kamis (8/10/2020), Dalang dari Boyolali, Ki Gondho Wartoyo, kembali menggelar pertunjukkan wayang di tempat yang tidak lumrah, yakni di atas genting rumahnya.

Pertunjukkan itu digelar pada Kamis siang. Di rumahnya, di daerah Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, sekitar pukul 10.00 WIB, seperangkat wayang sudah tertata di atas genting rumahnya. Termasuk gender dan kendang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa wayang tertancap pada batang pisang, dengan latar belakang genting rumah. Ada juga beberapa wayang yang tertata berjejer di atas genting. Bersama penabuh gamelan, Ki Gondo Wartoyo, memulai pertunjukkan sekitar pukul 10.20 WIB. Lakon yang ditampilkan adalah Prabu Boten Gadah Arto.

Izin Demo Dipersulit Polisi, Aksi Soloraya Menggugat Bergema di Twitter

Mengenai pertunjukkan yang lain dari pada yang lain itu, dia mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk bisa tetap menggelar pertunjukkan, tanpa ada penonton. Hal itu juga sebagai kritik kepada pemerintah pusat yang hingga kini belum memiliki solusi pasti untuk para pekerja seni untuk kembali bisa mencari nafkah.

“Jadi ini aksi saya untuk menggugah dan memohon pemerintah agar kebijakan yang dibuat tidak mematikan pekerja seni. Semuanya bukan hanya dalang,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Kamis (8/10/2020).

Kebijakan

Dia berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang menguntungkan semua pihak. “Intinya bisa ada jalan tengah. Kami bisa melakukan pentas, tapi juga dengan protokol kesehatan. Dengan begitu kami juga bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Di tempat hajatan atau pagelaran itu bisa diatur jaraknya. Lain dengan tempat wisata, pasar dan mal yang masih aktif sampai saat ini,” lanjut dia.

Menurutnya saat ini masyarakat pekerja seni seperti dirinya butuh solusi pasti dari pemerintah. Sebab sejauh ini kebijakan pemerintah mengenai penyelenggaraan hajatan maupun pertunjukkan seni masih membingungkan. Terlebih, berdasarkan pengalaman yang dialaminya, meski sudah ada izin, acara hajatan warga tetap saja dibubarkan.

Bangkitkan Semangat Anak Saat Belajar Lewat Daring, Ikuti Tips Berikut

“Jadi kenapa kami pilih genting sebagai tempat mendalang, ya biar tidak bisa dilihat orang banyak. Mungkin saja ini yang dimaksud kebijakan pemerintah itu. Izin pentas dilarang, kemungkinan kita pentasnya harus di atas genting biar tidak ada penonton. Tidak ada penanggap,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya