SOLOPOS.COM - Kandang gajah yang kosong di objek wisata Waduk Gajah Mungkur setelah koleksi hewan di taman ini ditarik oleh BKSDA Jateng karena dianggap menyalahi aturan konservasi. (JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)

Kandang gajah yang kosong di objek wisata Waduk Gajah Mungkur setelah koleksi hewan di taman ini ditarik oleh BKSDA Jateng karena dianggap menyalahi aturan konservasi. (JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)

Kandang gajah yang kosong di objek wisata Waduk Gajah Mungkur setelah koleksi hewan di taman ini ditarik oleh BKSDA Jateng karena dianggap menyalahi aturan konservasi. (JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)

WONOGIRI – Jumlah pengunjung Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) berkurang sedikitnya 14.000 orang dalam tiga bulan terakhir. Kondisi itu merupakan imbas penarikan 12 satwa liar di kompleks Taman Satwa objek wisata tersebut oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah awal Februari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan sebelumnya, penarikan satwa tersebut, termasuk tiga ekor gajah, dilakukan lantaran pengelola tidak memiliki izin sebagai lembaga konservasi (LK). Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Objek Wisata WGM, Agus Tri Harimulyanto, mengatakan jumlah pengunjung WGM terus menunjukkan tren penurunan dalam tiga bulan terakhir. Pada April 2013 misalnya, jumlah pengunjung turun sekitar 8.000 orang dibandingkan pengunjung pada April 2012. Sedangkan pada bulan Februari dan Maret 2013, jumlah pengunjung masing-masing berkurang 6.000 orang dan ratusan orang dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.

“Bulan Maret hanya berkurang ratusan orang karena terbantu ada dua tanggal merah. Semakin jelas bahwa penarikan satwa sangat berpengaruh terhadap jumlah pengunjung. Karena itu, kami berkomitmen, bagaimana mengupayakan agar sebelum Lebaran, satwa paling tidak gajah bisa kembali,” ungkap Agus kepada Solopos.com, Senin (6/5/2013).

Dia menambahkan biasanya jumlah pengunjung mulai meningkat pada bulan April setiap tahun. Seperti pada April 2012 silam jumlah pengunjung mencapai 20.000 orang, padahal sebulan sebelumnya jumlah pengunjung hanya 13.000 orang. Namun, pada April 2013 jumlah pengunjung hanya 13.700 orang. Agus mengatakan di bulan Februari dan Maret 2013 minimnya jumlah pengunjung bisa saja disebabkan hujan yang masih sering terjadi. Akan tetapi, di bulan April intensitas hujan berkurang sehingga semestinya jumlah pengunjung meningkat.

Sementara itu, upaya Pemkab Wonogiri untuk mengembalikan 12 satwa liar yang sudah tiga bulan ditarik BKSDA Jawa Tengah, sebenarnya menunjukkan perkembangan pesat. Pengelola telah menyiapkan berbagai hal agar segera mengantongi izin LK. Semua berkas persyaratan, mulai dari pembentukan lembaga, analisis lingkungan dan izin gangguan telah diserahkan ke BKSDA 10 April lalu. Menurut Agus, tahap selanjutnya BKSDA akan melakukan penelitian teknis ke Taman Satwa WGM sebelum mengeluarkan rekomendasi LK. Rekomendasi BKSDA ini yang selanjutnya bakal diajukan ke Kementerian Kehutanan.

Dia memperkirakan penelitian teknis bakal dilaksanakan dalam waktu dekat mengingat sesuai aturan BKSDA harus menindaklanjuti pengajuan LK maksimal 30 hari. Sedangkan pengajuan LK ke Kementerian Kehutanan bisa diproses dalam waktu lebih singkat. “Kalau sudah dapat rekomendasi bisa langsung diajukan ke Kementerian. Kami juga sudah sedikit-sedikit memperbaiki kandang satwa dengan biaya operasional reguler. Nilainya tidak banyak hanya Rp90 juta dan Rp25 juta setahun,” imbuh Agus.

Sebelumnya, kalangan DPRD memastikan akan memberi dukungan anggaran untuk perbaikan kandang. Ketua Komisi B DPRD Wonogiri, Sugiyarto, menjanjikan pihaknya akan mendukung usulan anggaran pengelola WGM untuk memperbaiki kandang senilai Rp250 juta. Anggaran tersebut terutama untuk membenahi kandang gajah dan buaya agar sesuai dengan ketentuan dibentuknya LK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya