Tak Lagi Keluarkan Paku, Supiyati Belajar Ngaji

Supiyati di rumah keluarganya di Dusun Seropan II, Muntuk, Dlingo,Bantul, Senin (15/10/2012), (Dinda Leo Listy.JIBI/Harian Jogja)

BANTUL-Sejak meninggalkan RS Nur Hidayah, Jetis, Bantul pada Jumat (12/10/2012) lalu, kondisi kesehatan Supiyati kian membaik. Hingga Senin (15/10/2012), tidak satupun benda asing, baik logam maupun non logam, yang keluar dari tubuh mantan penderita penyakit aneh itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditemui Harian Jogja di rumah keluarganya di Dusun Seropan II, Muntuk, Dlingo, kemarin, perempuan 25 tahun itu tengah asik menyantap makan siangnya di beranda. Yaitu sepiring nasi putih, satu paha ayam goreng, dan satu butir telur rebus.

Kakak sepupu Supiyati, Joko Susilo, 30, menuturkan setiap hari ada tiga petugas Husnul Khatimah Care (Hu Care) RS Nur Hidayah yang datang untuk memberikan pendampingan spiritual sekaligus mengecek kesehatannya.

“Perban dikedua kakinya diganti setiap hari. Kalau dulu hampir sekujur kaki diperban, sekarang tinggal di bagian lutut ke bawah,” kata Joko. Untuk pendampingan spiritual, Joko menambahkan, Supiyati kini diajari mengaji mulai dari Iqro jilid satu.

“Sebenarnya sudah bisa ngaji. Tetapi sekarang belajarnya diulang dari awal,” imbuh Joko. Dalam kunjungan rata-rata satu jam per hari, tim Hu Care juga menyempatkan untuk membimbing Supiyati untuk berdoa bersama.

Sementara itu, pembacaan ayat suci Al Quran juga terus berkumandang melalui sound audio yang terpasang di kamar khusus untuk Supiyati. “Meski ada televisi di kamar, saya jarang banget nonton,” ujar perempuan asal Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan itu.