Solopos.com, SOLO — AKBP Gatot Yulianto resmi menjabat sebagai Wakapolresta Solo menggantikan AKBP Denny Heryanto setelah upacara serah terima jabatan di Mapolresta Solo pada Senin (28/6/2021) siang. AKBP Denny Heryanto dipindahtugaskan sebagai Wakapolresta Malang Kota.
Sebelumnya, AKBP Gatot Yulianto, merupakan Kapolres Brebes, Jawa Tengah. Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan, mengatakan kehadiran AKBP Gatot dapat membawa semangat baru jajaran Polresta Solo. Menurutnya, pergantian di tubuh Polri adalah hal biasa.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Mayat Wanita di Purwantoro Wonogiri Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Curigai Orang Ini
“AKBP Denny Heryanto telah menjalankan tugas dengan baik selama di Solo. Semoga pengalaman di Solo menjadi bekal bertugas di Malang Kota,” papar dia.
Sementara AKBP Gatot Yulianto, menegaskan siap mengemban tugas baru sebagai Wakapolresta Solo. Ia berkomitmen mendukung program-program Kapolresta Solo. “Saya siap menjalankan tugas dan mendukung program-program Kapolresta Solo,” tegas Wakapolresta.
AKBP Denny Haryanto, kepada wartawan, menyampaikan Solo cukup berkesan sejak menjabat sebagai Wakapolresta Solo pada September lalu. “Jos lah Solo,” papar dia.
AKBP Denny Heryanto pernah terjun langsung mengurai aksi massa perguruan silat di Solo pada September tahun lalu. AKBP Denny bersama anggota lain bertindak tegas dalam membubarkan rmassa. Sebanyak 6 orang ditangkap karena diduga menjadi provokator.
Baca Juga: Duh, Perdesaan dan Perbatasan Kabupaten Sragen Kini Jadi Kawasan Rawan Narkoba
Massa tidak beratribut itu berdatangan ke kawasan sekitar patung Bung Karno itu sekitar pukul 21.30 WIB. Sebelumnya beredar informasi lokasi itu menjadi titik kumpul aksi solidaritas anggota perguruan silat menyusul insiden penyerangan anggota perguruan silat
Namun, ratusan orang terlibat kembali ke Plaza Manahan hingga kembali dibubarkan secara paksa. “Mereka awalnya kami imbau untuk meninggalkan lokasi. Namun mereka ternyata memutar dan kembali lagi. Akhirnya, kami bubarkan,” papar Denny.