SOLOPOS.COM - Pemain Persis LPIS saat menggelar latihan beberapa waktu lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

Pemain Persis LPIS saat menggelar latihan beberapa waktu lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

SOLO –Pemain Persis Solo DU LPIS mogok latihan per Minggu (14/4/2013). Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes keras pemain lantaran nasib mereka belum jelas. Hingga sekarang, para pemain belum teken kontrak sebagaimana yang dijanjikan manajemen.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Belasan pemain Persis LPIS sebenarnya mengagendakan latihan bersama di bawah komando Widyantoro di Lapangan Kotta Barat, Minggu pagi. Namun, latihan tersebut sedikit terganggu lantaran para pemain yang sudah tiba di lapangan ogah-ogahan berlatih. Sehingga, jadwal latihan tak berjalan optimal.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi Persis karena beberapa hari lagi, Laskar Sambernyawa harus menghadapi Persires Banjarnegara di Stadion Manahan, Rabu (17/4/2013). Seandainya mogok latihan berlangsung berlarut-larut, otomatis akan mempengaruhi persiapan tim. Mental psikologis dan kesolidan tim menjadi berantakan gara-gara energi pemain terkuras habis melakukan protes. Mogok latihan akan terus dilakukan hingga tuntutan mereka, berupa realisasi kontrak dipenuhi manajemen.

Terlepas dari kejadian mogok latihan itu, pelatih Persis, Widyantoro, tetap konsisten mengangkat moral pemain agar tetap bersatu. Sebagai pelatih yang bertanggungjawab pada kekuatan tim, Widyantoro sangat memahami kondisi yang dialami anak asuhnya.

Sebenarnya, persoalan pemain belum teken kontrak juga menghinggapi berbagai klub di LPIS. Sehingga, hal ini tak hanya dialami Persis. Beberapa tim yang sudah memberikan kontrak ke pemain hanya PSS Sleman dan Persibangga Purbalingga.

“Saya memahami anak-anak dan saya memahami manajemen. Dalam kondisi seperti ini, semua pihak harus saling mengerti. Pemain mengerti manajaman dan manajemen mengerti pemain. Jadi, akan berakhir enak semuanya,” kata pelatih yang biasa disapa Wiwid itu kepada Solopos.com, Minggu.

Selain menghadapi persoalan mogok latihan yang dilakukan pemain, Wiwid juga menghadapi persoalan lain, seperti belum kembalinya beberapa pemain andalan, seperti Satyo, Viki, Revo. Muncul dugaan, belum hadirnya beberapa pemain itu terkait dengan protes pemain karena belum disodori kontrak dari manajemen.

“Mereka memang belum balik. Tapi, dengan kondisi saat ini, saya tetap optimistis tim tetap solid. Harus saya akui, hal ini mempengaruhi program latihan. Tapi, saya tetap yakin Persis dapat meraih kemenangan saat melawan Persires Banjarnegara nanti,” katanya.

Para pemain Persis mengaku sudah jenuh menunggu kepastian kontrak dari manajemen. Para pemain semula dijanjikan manajemen bahwa teken kontrak maskimal dilakukan hari Minggu ini. Hanya, hingga waktu yang telah ditentukan, teken kontrak belum terealisasi. Padahal, mereka tetap menjalani latihan dan bersabar menunggu kepastian dalam 2,5 bulan terakhir. Belum beresnya kontrak justru menimbulkan pertanyaan dari pemain, sejauh mana kondisi keuangan di manajemen dan sponsor.

“Pada enggak latihan. Belum jelas teken kontraknya. Mogok latihan ini akan terus berlangsung hingga ada kejelasan,”
kata salah satu pemain yang enggan disebut namanya.

Sebelumnya, Sekretaris Manajer, Hery Purnomo, mengatakan teken kontrak dilakukan sebelum kickoff. Informasi yang berkembang juga, manajamen telah melakukan pertemuan internal, Sabtu (13/4/2013) malam. Hanya, manajemen dipastikan belum menyodorkan surat kontrak kepada seluruh pemain. Dalam beberapa hari terakhir, Solopos.com juga kesulitan menghubungi jajaran manajemen. Setiap kali dihubungi melalui telepon, jajaran manajemen belum bersedia mengangkat ponselnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya