SOLOPOS.COM - Kondisi talut Kali Jaran, Cawas, Klaten (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

Kondisi talut Kali Jaran, Cawas, Klaten (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

KLATEN — Talut Kali Jaran di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, jebol karena tak kuat menahan aliran air, Minggu (3/2/2013) sekitar pukul 20.00 WIB. Akibatnya, puluhan hektare sawah terendam air dan tiga hektare sawah yang berdekatan dengan tanggul dipastikan gagal panen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekdes Burikan, Djoko Supana, 36, ketika ditemui Solopos.com di kantor Kecamatan Cawas, Senin (4/2/2013), mengatakan debit air yang melalui Kali Jaran Minggu malam sangat deras karena sebelumnya hujan deras mengguyur daerah tersebut. Terlebih, kata dia, kali tersebut memang menjadi saluran berkumpulnya air dari daerah Gunungkidul dan Kecamatan Bayat di sebelah selatan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Di sebelah utara, ada pintu air Mblabur, Desa Bendungan, yang rusak. Dulu pernah dicuri orang. Untuk menahan laju air, pintu itu diberi gelondongan glugu [batang pohon kelapa]. Namun, saat hujan deras seperti tadi malam, air dari arah selatan jadi tidak lancar. Itu juga jadi faktor penyebab jebolnya tanggul,” kata dia.

Pantauan di lokasi, tanggul yang jebol memiliki panjang sekitar 15 meter, lebar sekitar enam meter dan tinggi sekitar empat meter. Di bagian barat dan timur tanggul, telah dibangun talut permanen dari batu dan adonan semen. Namun, talut itu ikut jebol.

Djoko menambahkan, akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir sebanyak Rp360 juta. Hal itu dihitung dari banyaknya lahan persawahan yang terendam air dan berpotensi membuat petani gagal panen jika air tak kunjung kering.

“Usia tanaman padi di daerah itu sekitar 80 hari. Sekitar dua pekan lagi, kemungkinan petani sudah panen. Banyak benih padi yang telah disemai di sawah juga terendam dan kemungkinan mati,” kata dia.

Menurutnya, setelah mendapat laporan, Minggu malam, para pejabat dari Kecamatan Cawas, Kades Burikan, Tim SAR dan beberapa warga telah meninjau lokasi. Namun, mereka tak dapat berbuat banyak karena derasnya arus sungai.

“Tadi pagi para warga sudah bekerja bakti memasang karung yang berisi tanah sebagai upaya penanganan darurat. Ada 4.000 karung yang diberikan kepada kami dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten. Pak Bupati tadi juga datang meninjau,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya