SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Menjelang pulang kantor kemarin, pemerintah secara mendadak memutuskan cuti bersama pada 16 Mei 2011. Alasan pemerintah bahwa cuti bersama demi efisiensi dan efektivitas hari kerja dinilai tidak jelas.

Pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago, mengatakan, apapun alasan pemerintah jika keputusan cuti dilakukan mendadak, jelas tidak bermanfaat buat banyak orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Libur orang jadi sia-sia karena tidak direncakan sebelumnya. Tapi sebaliknya, justru mengacaukan agenda banyak orang,” ujar Andrinof saat dihubungi, Sabtu (14/5/2011).

Andrinof juga menyesalkan keputusan cuti bersama itu tidak terkoordinasi dengan dunia usaha dan pelayanan masyarakat seperti bidang pendidikan.

“Alasannya demi efektivitas, tapi kalau dadakan jelas itu tidak produktif,” ujar Andrinof yang mengaku menjadi korban kebijakan cuti dadakan karena harus mencari waktu kuliah pengganti bagi mahasiswanya.

Pengajar di Universitas Indonesia itu mengimbau hendaknya pemerintah merencakan dengan masak sebelum mengambil kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak. “Kalau tidak, yang pasti akan kacau seperti ini lagi,” ujarnya.

Seperti diberitakan, pemerintah merevisi kebijakan cuti bersama untuk 2011 menjelang jam pulang kantor sore tadi. Berdasarkan hasil keputusan bersama 3 menteri, maka pemerintah menyatakan hari Senin 16 Mei 2011 sebagai cuti bersama.

Hal itu tertuang dalam siaran pers Humas Kantor Menko Kesra yang diterima detikcom, Jumat (13/5/2011). Disebutkan, dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja, hari libur dan cuti bersama, dipandang perlu ditata kembali pelaksanaannya.

“Berdasarkan hasil keputusan bersama Menteri Pendayagunaan dan RB, Menteri Agama dan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, SKB no 2 / 2011 / Kep. / Men / V / 2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011 , maka Hari Senin, Tanggal 16 Mei 2011 dinyatakan sebagai Cuti Bersama,” demikian siaran pers tersebut.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya