SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Zaman sekarang ini, remaja menyukai segala hal yang instan. Makanan instan, teknologi yang canggih cepat, bahkan belajar pun ikut-ikutan jadi instan.

Sistem kebut semalam alias SKS menjadi salah satu aliran cara belajar yang dianut remaja sekarang ini. Bukannya mempersiapkan secara bertahap dari jauh-jauh hari, tetapi baru belajar sehari sebelum ujian ataupun ulangan dilaksanakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Termasuk sobat gaul Elizabeth Omega Putri, siswi kelas X SMAN 4, yang mengaku terkadang melakukan SKS. “Tapi kalau saya sih malah lebih parah. Saya baru belajar paginya, alias sistem kebut sepagian,” canda cewek yang kerap dipanggil Mega ini.

Menurutnya, SKS bisa dilakukan karena memang malas belajar secara rutin.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ada saja godaannya, setiap mau belajar, terus ngeliat komik… dan voila! Lupa deh belajarnya,” ungkap Mega.

Kebiasaan “meremehkan” pelajaran itu akan terus menerus terjadi sampai akhirnya siswa dihadapkan pada ujian atau ulangan, yang kemudian memaksa mereka untuk belajar semalaman.

Padahal SKS itu banyak ruginya. Kelihatannya sih bakal dapat nilai bagus karena sudah belajar semalaman. Tetapi akhirnya karena kurang tidur, jadi mengantuk dan stamina menurun.
Tubuh dan pikiran menjadi tidak fresh dan otomatis mengerjakan ujian pun menjadi tidak maksimal. Sehingga nilai ulangan pun tidak baik.

“Yang penting adalah paham intinya. Sisanya tinggal diingat-ingat, atau dikarang,” ungkap Mega sambil tertawa.

“Biasakan ngerjain tugas sendiri, bukan nyontek. Ngerjain tugas bias bikin lebih hapal dan lancar,” saran Mega. “Setelah itu, baca-baca lagi. Perbaiki mana yang masih salah.  Dari tugas saja, sudah hamper pasti nilai kita baik, kok.”

Bisa juga dengan menggunakan rangkuman. Di sekolah, kita mengerjakan atau mencatat dengan pesnil, dan di rumah kita menyalinnya dengan bolpen. “Biarpun konvensional, cara ini sebenarnya efektif, lho, karena kisa bisa lebih cepat paham.”

“Kalau malas menulis ulang, bisa juga diketikkan di computer! Sekarang kan sudah canggih, ada powerpoint. Kita tulis inti-intinya saja dan kita hias semenarik mungkin. Belajar pun jadi lebih asyik,”

Mega mengungkapkan supaya kita tidak terlalu bergantung pada SKS. Apabila waktu belajar dirasa tidak cukup, maka kita pasti akan merasa panik. Nah, rasa panic itu malah membuat kita semakin takut dan malah bisa membuat lupa! Wah… sia-sia deh perjuangan begadang semalaman.

Mega ingin mengungkapkan bahwa SKS itu dijadikan sebagai senjata terakhir saja, kalau memang sudah “kepepet”.

“Yang paling utama adalah menyimak penjelasan guru. Kalau menyimak, kita akan jadi paham. Kita tinggal mengingat-ngingat sedikit, pasti nilai kita bagus!”

Reiya-Wasis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya