SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Satgas Penanganan Covid-19 tingkat desa/kelurahan di Sukoharjo diminta memperketat pengawasan terhadap pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Potensi transmisi penularan virus bisa terjadi jika para pasien positif tidak disiplin saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan keterbatasan ruangan dan ketidakdisplinan menjadi problem isolasi mandiri yang dijalani pasien positif tanpa gejala di rumah. Pemisahan pasien positif tanpa gejala dengan anggota keluarga mutlak dilakukan selama masa isolasi mandiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Buntut Kontroversi Halalbihalal PAC PDIP, Plt Camat Sukoharjo Dicopot

“Jika tak disiplin saat menjalani isolasi mandiri bisa berpotensi terjadi transmisi penularan. Bisa menularkan virus kepada anggota keluarga atau sanak famili di dalam rumah,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di Gedung Menara Wijaya, Senin (24/5/2021).

Banyak pasien positif tanpa gejala yang belum memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menjaga dirinya agar tidak menularkan virus ke anggota keluarga. Mereka tanpa sengaja menularkan virus saat berinteraksi dengan anggota keluarga atau sanak famili.

Karena itu, satgas di tingkat desa/kelurahan diminta memperketat pengawasan terhadap pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah. “Satgas di tingkat desa/kelurahan bakal dioptimalkan untuk memperketat pengawasan terhadap pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Ini sudah dijalankan selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan jumlah pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah sebanyak 96 orang. Sedangkan hanya satu pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di gedung isolasi terpadu.

Artinya, mayoritas pasien positif tanpa gejala memilih menjalani isolasi mandiri di rumah dibanding gedung isolasi terpadu. Saat ini, jumlah pasien positif aktif di Sukoharjo sebanyak 240 orang.

“Seluruh fasilitas kesehatan (faskes) meliputi rumah sakit, puskesmas dan klinik memantau tingkat keterisian bed atau tempat tidur di ruang isolasi Covid-19. Memang ada peningkatan kasus Covid-19 pada pekan ini,” ujar dia.

Baca Juga: Wow! Restoran Milik Wulan Guritno Raup Dana IPO Rp33,7 Miliar

Disinggung mengenai peta risiko daerah kasus Covid-19, Yunia menyatakan Kabupaten Sukoharjo masih berstatus zona orange atau risiko sedang. Tata kelola pencegahan dan penanganan pasien positif dioptimalkan guna menekan laju persebaran pandemi Covid-19.

Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarjo, mengatakan pemerintah terus menggeber operasi yustisi guna meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Operasi yustisi digelar secara rutin di setiap kecamatan. Para petugas mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan abai dalam menjalankan gerakan 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya