SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 3.000 warga Sukoharjo menerima sertifikat tanah. Penyerahan dilakukan di GOR Pandawa, Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (6/9/2019).

Seperti biasanya di sela-sela penyerahan sertifikat, Presiden Jokowi membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat. Namun kali ini tak hanya sepeda, Presiden juga membagikan foto lengkap dengan bingkai berwarna hitam dengan logo Pancasila.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hadiah berupa sepeda dan foto diberikan Presiden bagi perwakilan warga yang naik ke panggung dan menjawab pertanyaan dari Presiden.

Ada tiga pemilik sertifikat yang diminta maju ke panggung, masing-masing Muji, warga Ngasinan, Bulu; Heru Prihatin, warga Ngadirejo, dan Wakiyem, warga Mertan, Bendosari, Sukoharjo.

Hadiah berupa sepeda dan foto diberikan Presiden setelah mereka bisa menjawab pertanyaannya. Ada tiga pemilik sertifikat yang diminta maju ke atas panggung, masing-masing adalah Muji, warga Ngasinan, Kecamatan Bulu; Heru Prihatin, warga Ngadirejo dan seorang nenek Wakiyem, warga Mertan, Bendosari.

Presiden menanyai mereka satu per satu. Di setiap pertanyaan ini tak lupa Presiden menantang ketiganya melafalkan sila-sila Pancasila.

Tawa hadirin membahana saat salah satu warga itu ternyata tidak hafal Pancasila. “Kula mboten saged pak,” ucap Muji kepada Presiden.

“Nggih mboten napa-napa. Meng niru kula nggih,” ajak Presiden.

Muji pun akhirnya mengikuti setiap kalimat isi Pancasila yang dilafalkan Presiden. Kemudian hal sama juga dilakukan Wakiyem.

Peserta penyerahan sertifikat dibuat tertawa terpingkal-pingkal kala nenek-nenek itu mengikuti kalimat isi Pancasila yang disampaikan Presiden. Saat itu Wakiyem mengucapkan kalimat dengan ucapan yang aneh dan tidak sesuai dengan kalimat disampaikan Presiden.

“Kula pun sepuh dados mboten saged omong bener,” ucap Wakiyem.

Jokowi pun tak mempermasalahkannya. Seusai melafalkan Pancasila, Presiden menyerahkan sepeda kepada tiga orang tersebut. “Sini, sini saya kasih sepeda,” kata Jokowi.

“Ini ada tambahan lain. Tidak hanya sepeda, tapi saya kasih foto. Baru lima menit di sini foto sudah langsung jadi. Ini yang namanya kerja cepat,” kata Jokowi sambil menyerahkan foto dengan bingkai warna hitam plus terdapat lambang Pancasila tersebut.

Jokowi meminta kepada warga agar sertifkat tanah itu dipergunakan untuk kepentingan yang menyejahterakan keluarga. Jokowi mewanti-wanti jangan sampai sertifikat dijadikan agunan untuk kepentingan konsumtif seperti membeli barang-barang tidak produktif sehingga terlilit utang dan tidak bisa membayarnya.

“Harus dihitung betul. Dikalkulasi benar jangan sampai jadi agunan di bank lalu tidak bisa bayar cicilan,” katanya.

Yang terpenting, menurut Jokowi, sertifikat bisa dipergunakan dengan baik seperti untuk modal usaha, modal kerja, maupun investasi. “Nanti baru kalau ada untung, untungnya itu yang digunakan buat beli motor, mobil, atau lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya