Tak Hanya Cabai, Biaya Sekolah Dasar Sumbang Inflasi Kota Solo

Solopos.com, SOLO—Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,23% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,85 pada Juli 2021.

Sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi terbesar yakni, biaya sekolah dasar , besi beton, cabai rawit, mobil, bayam, dan bawang merah. Solo menjadi kota yang mengalami inflasi tertinggi di Jawa Tengah.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen.

“Kelompok pendidikan mengalami peningkatan tertinggi [harga] karena perubahan tahun ajaran sekolah. Meskipun sistem pembelajaran masih dilakukan secara daring, tapi ada proses mencari sekolahan sehingga ada peningkatan biaya terutama sekolah dasar,” ujar dia, kepada Solopos.com, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Antrean Plasma Konvalensen di PMI Solo Mulai Menurun

Lebih lanjut Totok menerangkan peningkatan biaya pendidikan disebabkan uang masuk sekolah serta sarana pendukung lain seperti buku pelajaran. Sedangkan komoditas lainnya pemicu inflasi adalah cabai rawit. Menurutnya, cabai rawit yang masuk bumbu-bumbuan banyak faktor yang menyebabkan bahan ini kerap kali menyebabkan inflasi.

Faktor pemicu tersebut antara lain, pertama, ketersediaan barang/bahan mengingat Solo bukan merupakan daerah penghasil atau produsen kemudian pengaruh musim, kedua, dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di sisi lain, barang komoditas ini di Solo selalu ada, tetapi terpengaruh oleh momen tertentu sehingga mengakibatkan harga fluktuatif.

Totok menjelaskan penyumbang inflasi lainnya adalah besi beton (andil inflasi 0,04%), cabai rawit (0,02%), mobil (0,02%), dan bayam (0,02%). Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga, yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,24%.

Baca Juga: Semen Gresik Borong 3 Penghargaan di Ajang GRC Awards 2021

Harga Cabai Merah Turun

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,22%, kelompok kesehatan naik 0,01%, kelompok transportasi naik 0,30%, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,26%, kelompok pendidikan naik 1,43%, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,20%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,46%.

Sebaliknya kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,06%, kelompok pakaian dan alas kaki turun 0,06 %, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,02%.

Di sisi lain, laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2021 sebesar 1,19%, sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2021 terhadap Juli 2020 ) sebesar 1,98%. Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Juli 2021 tercatat 5 kota mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Solo sebesar 0,23%, diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,09%, Kota Tegal sebesar 0,08%, Kota Cilacap sebesar 0,06%, dan Kota Semarang sebesar 0,05%. Sebaliknya Kota Kudus mengalami deflasi sebesar 0,10%.

Baca Juga: Kabar Baik, Pemerintah Tanggung PPN Sewa Bangunan Pedagang Ecer

Berdasarkan pantauan Solopos.com pada Sistem Informasi dan Harga Produksi Komoditi (Sihati) hargajateng.org, Minggu (8/8/2021), harga cabai rawit merah mengalami penurunan di angka Rp31.300/kilogram. Harga ini sudah turun jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai mencapai Rp35.600/kilogram.

Komoditas ini sempat menembus angka Rp56.300kg pada 21 Juli 2021 lalu. Sedangkan harga bawang merah Rp31.600/kg atau turun jika dibandingkan dengan akhir Juli 2021, yakni Rp36.300. Namun demikian, harga bawang merah ini sempat menyentuh angka Rp28.600/kg.

Sedangkan jenis cabai lainnya, cabai merah teropong Rp16.600/kg dan cabai merah besar keriting juga turun dari Rp18.300/kg menjadi Rp16.600/kg. Sementara komoditas lainnya seperti telur ayam ras senilai Rp22.830/kg, daging ayam ras Rp31.300/kg, dan bawang putih kating Rp26.300/kg.