SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Dua pos polisi lalu lintas (poslantas) di Bulu, Kecamatan Sidoharjo, dan Jati, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, dinonaktifkan karena dinilai tidak efektif dan efisien mengatasi kemacetan lalu lintas.

Personel di dua poslantas tersebut ditarik dan ditempatkan di Poslantas Sragen Kota dan Poslantas Gemolong. Kebijakan tersebut dilakukan Polres Sragen untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2019 ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penjelasan itu disampaikan Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat dihubungi Solopos.com di sela-sela kegiatan di luar Sragen, Kamis (2/5/2019). Dia mengatakan penonaktifan dua poslantas itu tidak ada kaitannya dengan zona integritas maupun indikasi pungutan liar tetapi lebih pada efektivitas penanganan kemacetan lalu lintas dan pengaturan arus lalu lintas.

“Hasil evaluasi Satlantas Polres Sragen, posisi dua pos tersebut tidak efektif lagi untuk penanganan kemacetan karena bukan zona rawan macet sejak adanya jalan tol. Hasil evaluasi itu menunjukkan zona rawan macet justru ada di kota dan Gemolong sehingga perlu diperkuat dengan penambahan personel. Selain penguatan pos di Sragen Kota dan Gemolong, kami menambah satu poslantas di Pungkruk,” ujar Kapolres.

Kapolres melanjutkan poslantas di Pungkruk, Sidoharjo, menempati bangunan baru di utara exit tol Pungkruk. Yimmy menyampaikan ada satu pos terpadu lagi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Jadi total ada empat poslantas yang diperkuat untuk penanganan kemacetan dan pengaturan lalu lintas. Untuk persiapan mudik Lebaran, Yimmy juga menyiapkan pos pantau lalu lintas di sejumlah lokasi untuk melihat perkembangan arus lalu lintas.

Lokasi pos pantau itu, kata dia, masih menunggu hasil peninjauan lapangan dan evaluasi kerawanan kemacetan lalu lintas oleh Satlantas. Sementara untuk penanganan kecelakaan lalu lintas (lakalantas), ujar Yimmy, langsung ditangani Polres Sragen dan Poslantas Sragen Kota.

Wilayah timur masih rawan laka dan beberapa wilayah lainnya. “Penanganan rawan laka dievaluasi terus secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas personel di lapangan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya