SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kediri (Solopos.com)–Iklim birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Kediri memanas. Sekretaris Kota (Sekkota), Idrus Ahmad yang merupakan pejabat hasil penempatan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih mengundurkan diri, setelah merasa tak difungsikan sesuai dengan jabatan yang didudukinya.

Wakil Walikota Kediri Abdullah Abubakar, dikonfirmasi mengenai kabar mundurnya Idrus dari jabatan Sekkota turut membenarkan. Menurutnya, Idrus mundur karena merasa tak difungsikan sesuai dengan jabatannya, serta besarnya tekanan dalam menjalankan tugas di Kota Kediri.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pengajuan (surat pengunduran diri) secara tertulis saya belum tahu, tapi secara lisan memang beliau sudah mengatakan kepada saya,” kata Abdullah Abubakar seusai kegiatan jalan santai di Balaikota Kediri, Minggu (20/3/2011).

Abdullah juga mengaku kaget dan sangat menyayangkan mundurnya Idrus dari jabatan Sekkota. Pejabat yang merupakan mantan staf ahli Gubernur Soekarwo tersebut dianggap sudah memunculkan banyak perubahan pada birokrasi Kota Kediri. “Beliau pejabat yang baik, sangat disayangkan kalau akhirnya harus mundur,” lanjutnya.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kekecewaan Idrus yang membuatnya memilih mundur salah satunya terkait mutasi pejabat yang akhir Januari lalu bergulir di lingkungan Pemkot Kediri. Sebagai Ketua Badan Pertimbangan Pangkat dan Jabatan (Baperjakat), Idrus menandatangani persetujuan 55 pejabat untuk dimutasi, namun dalam pelaksanaannya membengkak jadi 128 pejabat. Kabar yang beredar, sejumlah pejabat siluman ikut dimutasi atas dasar desakan anggota DPRD kepada walikota.

Hingga berita ini ditulis, Idrus belum bisa dikonfirmasi mengenai kabar penguduran dirinya dari jabatan Sekkota Kediri. Telepon selulernya tidak diangkat, saat sejumlah wartawan bergantian menghubunginya.

Sementara Ketua DPRD Kota Kediri Wara S Renny Pramana, menyikapi kabar pengunduran diri Idrus dari jabatan Sekkota juga menyampaikan penyesalan yang mendalam. Meski demikian wanita yang juga tercatat sebagai Ketua DPC PDIP tersebut menganggap wajar alasan yang dijadikan dasar pengunduran diri, karena mengetahui secara persis tekanan yang didapatkan Sekkota.

“Waktu pelantikan Direktur PDAM saya sempat bertemu beliau, auranya memang sudah berbeda saar pertama datang Oktober kemarin. Beliau sepertinya sangat tertekan,” ungkap Renny.

Sedangkan Walikota Samsul Ashar, dikonfirmasi mengenai hal yang sama dengan tegas menyampaikan bantahan. Walikota yang juga seorang dokter tersebut mengaku belum menerima pengunduran diri Idrus, baik secara lisan atau tertulis.

“Kalau memang mau mundur, pasti beliau sudah berbicara dengan saya. Sampai sekarang itu belum ada,” bantahnya tegas.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya