SOLOPOS.COM - Peci blangkon batik buatan warga Tengaran, Semarang. (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Peci bermotif batik yang menyerupai blangkon memang dikenal luas sebagai produk dari Kampung Jogokariyan, Kota Jogja. Kendati demikian, peci semacam itu rupanya juga diproduksi di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Adalah Muhadi, warga Tengaran, Kabupaten Semarang, yang membuat peci blangkon batik tersebut. Muhadi mengaku menciptakan peci blangkon batik itu pada tahun 2019 melalui proses yang memakan waktu hampir enam bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dulu itu sepulang dari pesantren selalu memakai peci warna hitam. Menurut saya, kurang luwes. Akhirnya, saya ingin memakai peci yang luwes seperti apa,” kata Muhadi saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Selasa (4/10/2022).

Akhirnya setelah berbagai macam percobaan yang Muhadi lakukan, dirinya telah menemukan pola peci yang diinginkan. Tak disangka, peci berbentuk blangkon dengan motif batik itu banyak disukai konsumen. “Akhirnya kita coba dan pelan-pelan saya kembangkan terus,” ujarnya.

Muhadi mengatakan peci blangkon batik merupakan perpaduan dua penutup kepala dengan fungsi yang berbeda. Peci digunakan dalam acara ibadah dan blangkon dipakai untuk acara ritual budaya.

Baca juga: Peringatan Hari Batik Nasional di Solo, Momentum Mewujudkan Misi Regenerasi

peci batik tengaran semarang
Muhadi, perajin peci blangkon bermotif batik di Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Selain batik, Muhadi juga menyajikan peci blangkon dengan motif yang lain. Para pembeli dapat memesan peci blangkon tersebut selain bermotif batik.

Peci blangkon ini memiliki berbagai macam kelebihan seperti aman dicuci karena tidak memakai lem dalam pembuatannya. Selain itu, peci ini bisa dibuat sesuai dengan ukuran pemesan.

Selain peci blangkon bermotif batik, Muhadi juga membuat peci dengan berbagai macam jenis. Ada peci berwarna polos dan tidak memakai bahan dasar dari beludru yang seperti peci-peci biasanya.

“Biasanya kalau peci beludru terkena air malah rusak, tapi kalau yang saya buat ini aman,” katanya.

Baca juga: Inspiratif, Pemuda Tuntang Semarang Bawa Kerajinan Eceng Gondok ke Pasar Eropa

Untuk saat ini, Muhadi mempromosikan peci blangkon batik miliknya dengan cara getok tular atau dari mulut ke mulut dan menggunakan sosial media yakni Facebook. Harga satu peci blangkon batik buatannya dijual Rp40.000 hingga Rp55.000.

Camat Tengaran Semarang, Dewanto Leksono Widagdo, berharap produk peci blangkon batik buatan warganya itu mampu bersaing dengan peci blangkon dari daerah lain.

“Kita berupaya semaksimal mungkin mempromosikan peci blangkon batin ini. Supaya potensi ini bisa diangkat dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi warga,” ujar Dewanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya