SOLOPOS.COM - Warga melewati jembatan sesek di Sungai Bengawan Solo di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Rabu (18/9/2019). (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tingkat pencemaran air di Sungai Bengawan Solo tergolong kategori berat. Pencemaran air sungai didominasi limbah alkohol atau ciu yang dibuang sembarangan para pengrajin etanol di wilayah Polokarto, Sukoharjo.

Biasanya, pengrajin membuang limbah alkohol pada petang hari atau malam hari ke Kali Samin yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembuangan limbah alkohol berimbas pada penghentian sementara Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi, Kota Solo milik Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo lantaran air baku dari Sungai Bengawan Solo berbau alkohol sehingga tak layak diolah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Memang limbah alkohol yang paling dominan namun ada limbah lain yang ikut mencemari air sungai. Ada beberapa industri usaha kecil dan menengah di pinggir Kali Samin,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Suyatman, saat berbincang dengan , Rabu (18/9/2019).

DLH telah mengambil mengambil sampel air baku di tempuran Kali Samin di Dusun Nawut, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, pada pekan lalu. Hal itu dilakukan untuk pembanding pengambilan sampel air baku yang dilakukan PDAM Solo.

Saat ini, Suyatman tengah menunggu hasil uji laboratorium sampel air yang diperkirakan keluar pada akhir September. “Ada beberapa parameter sampel air baku yang diuji laboratorium seperti suhu, derajat keasaman atau PH, daya hantar listrik (DHL) dan dissolved oxygen (DO),” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Colo Timur, Sarjanto, mengatakan hingga sekarang para pengrajin etanol masih membuang limbah alkohol secara sembarangan ke sungai.

Sebagian limbah alkohol mengalir ke saluran irigasi pertanian dan areal persawahan. Sebagian limbah alkohol lainnya bercampur dengan air Kali Samin.

“Belum tentu jika sudah ada IPAL para pengrajin etanol tak lagi membuang limbah alkohol ke sungai. Ini perilaku pengrajin etanol yang harus diubah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya