SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) diharapkan tidak hanya mempersiapkan calon tenaga kerja dari segi keterampilan

Harianjogja.com, KULONPROGO- Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) diharapkan tidak hanya mempersiapkan calon tenaga kerja dari segi keterampilan. Mental yang tahan banting dan berkarakter juga perlu diperhatikan.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Susilo, Rabu (6/12/2017).

Dia mengatakan instansinya baru saja menyelenggarakan program peningkatan kapasitas kelembagaan bagi seluruh LPK di Kulonprogo pada pekan lalu. “Kami mengadakan workshop yang diikuti sekitar 15 LPK,” kata Susilo.

Susilo memaparkan, kebutuhan tenaga kerja di Kulonprogo diperkirakan meningkat signifikan sebagai dampak dari adanya sejumlah program strategis pemerintah.

Bukan hanya pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, tetapi juga pengembangan kawasan industri di Sentolo, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur Jawa Tengah, dan lainnya.

Pengelola LPK diharapkan bisa merancang program pelatihan dengan merujuk pada ketatnya persaingan di masa mendatang. Menurut dia, tenaga kerja lokal sudah semestinya dipersiapkan agar mampu memenuhi berbagai tuntutan kompetensi.

Namun, hal itu bukan hanya soal kemampuan atau keterampilan kinerja melainkan juga bagaimana cara membentuk citra positif di lingkungan kerja.

“LPK diharapkan tidak hanya mempersiapkan dari segi keterampilan tapi tentunya juga karakter dan mental tenaga kerja. Harapannya, alumni LPK jadi benar-benar siap menghadapi dunia kerja dengan baik,” ujar Susilo.

Kepala Dinas Nakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas potensi tenaga kerja sesuai kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja. Berbagai pelatihan dilaksanakan setiap tahun, baik dengan dukungan anggaran daerah maupun pusat.

Tujuannya pun bukan semata memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk perusahaan-perusahaan tetapi juga membuat lapangan kerja sendiri dengan merintis usaha mandiri.

Eko menambahkan, pelatihan yang difasilitasi pemerintah selama ini juga tidak hanya mementingkan materi seputar wawasan dan keterampilan kerja. Peserta pelatihan juga diberikan materi tentang character building, bahkan ada yang masih ditambah dengan latihan Fisik Mental Disiplin (FMD).

“Berbekal kompetensi kerja dan karakter serta perilaku yang baik, lulusan pelatihan diharapkan mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja maupun saat menjalankan wirausaha,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya