SOLOPOS.COM - Tempat permakaman khusus pasien Covid-19 di TPU Jatisari, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Semarangpos.com-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Di tengah heboh pencegahan mudik Lebaran 2021 dengan dalih mencegah penularan Covid-19, angka penularan virus corona di Kota Semarang justru sudah meningkat drastis. Dua pekan menjelang Hari Idulfitri atau Lebaran 1442 H, kasus Covid-19 mengalami lonjakan hingga 34%.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, dr. Mochamad Abdul Hakam, dalam dua pekan terakhir kasus Covid-19 di Kota Semarang mengalami kenaikan sekitar 34%. “Kenaikan jumlah rata-rata kasus harian sekitar 34% dari pekan ke-13 ke pekan ke-15. Pada pekan ke-15 juga muncul status zona merah pada PPKM mikro di Sampangan akibat klaster takziah. Kenaikan kasus dalam dua pekan terakhir ini memang benar, tapi tidak sampai 100%,” tegas Hakam, Kamis (29/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Turn Back Hoax: Vegetarian Kebal Covid-19?

Ekspedisi Mudik 2024

Hakam juga membantah jika ada kabar yang menyebut kasus Covid-19 di Kota Semarang dalam dua pekan terakhir naik 100%. Ia menilai informasi itu salah dan tidak sesuai dengan data yang dimiliki Dinkes Kota Semarang.

“Kita selalu update data di media sosial. Kita open kok soal data. Real-nya demiikian, kita sampaikan demikian,” tegasnya.

35.800 Kasus

Dikutip dari situs web siagacorona.semarangkota.go.id, kasus Covid-19 di Kota Semarang per 29 April 2021 mencapai 35.800 kasus. Perinciannya, 333 kasus aktif, 32.702 kasus sembuh, dan 2.765 kasus kematian.

Hakam juga menyatakan jika memang kerap terjadi perbedaan antara data yang dicantumkan di laman Internet milik Pemkot Semarang dengan milik Pemprov Jateng di corona.jatengprov.go.id.

Baca Juga: Maklumi, 4 Zodiak Ini Konon Sensitif...

Perbedaan itu menurutnya wajar karena perbedaan waktu dalam melakukan pembaruan data. “Contohnya seperti ini, berdasarkan data di corona.jatengprov.go.id, kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang per 28 April 2021 adalah 286. Sedangkan di siagacorona.semarangkota.go.id tercatat 244. Memang ada selisih data sekitar 11%. Selisih data itu kemungkinan karena di siagacorona.semarangkota.go.id bersifat real time sehingga fluktuatif. Sedangkan di corona.jatengprov.go.id cut off pukul 12.00 WIB,” jelasnya.

Hakam berharap perbedaan data itu tidak dijadikan permasalahan serius. Ia lebih berharap masyarakat terus disiplin dalam menerapkan aturan protokol Kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya