Tak Butuh Poin Lagi, Tontowi/Liliyana Langsung ke Final Superseries

Tontowi/Liliyana fokus ke Final Superseries di Dubai.

Solopos.com, JAKARTA – Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, bakal absen di dua turnamen superseries berikutnya. Dia bakal difokuskan pada World Superseries Finals 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab, Desember 2016 mendatang.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Agenda dua turnamen superseries itu adalah di Jepang dan Korea Selatan. Pelatih ganda campuran PBSI, Richard Mainaky, menyebut Tontowi/Liliyana tak perlu mencari poin lagi untuk tampil di Final Superseries. Oleh karena itu mereka bisa absen di dua turnamen berikutnya dan langsung fokus ke Dubai.

“Saya masih akan melihat persiapan Owi/Butet [Tontowi/Liliyana]. Semestinya mereka akan mengikuti turnamen superseries di Jepang dan Korea pada September 2016. Tapi, saya batalkan untuk dua turnamen itu karena mereka sebagai Juara Olimpiade sudah meraih wild card ke Superseries Final,” kata Richard, dilansir Antaranews, Rabu (24/8/2016).

Tontowi/Liliyana berhasil meraih medali emas Olimpiade 2016 setelah mengalahkan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua game langsung 21-14, 21-12. Itu menjadi satu-satunya mendali emas yang didapat kontingen Indonesia di Olimpiade Rio De Janeiro.

Sebelum melenggang ke final, Tontowi/Liliyana lebih dulu mengalahkan pasangan nomor satu dunia asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di babak semifinal. Setelah itu, Owi/Butet pun langsung diunggulkan di final. Terlebih lawannya adalah Chan/Goh, yang peringkatnya masih di bawah Owi/butet.

“Saya hanya menyampaikan agar mereka tetap tenang dan tidak berpikir sudah menjadi juara. Saya juga minta ke beberapa pengurus untuk tidak jemawa karena itu bisa berbahaya meskipun secara permainan atlet kami lebih bagus di atas kertas atas Malaysia,” ungkap Richard.

Raihan emas Tontowi/Liliyana itu juga membuat mereka disambut gembira setibanya di Indonesia. Keduanya diarak bersama peraih medali lainnya, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni.