SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Solo menyukai mata pelajaran (mapel) matematika lantaran mudah dipahami. Mereka tidak harus membaca teks panjang seperti di mapel lain.

Salah seorang siswa Kelas V SDN Joyotakan, Ibnu Wicaksono, mengatakan sejak duduk di Kelas I, dirinya sudah menyukai mapel tersebut. Sejak kecil dia juga dilatih berhitung oleh orang tuanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Terbukti nilai matematika saya selalu lebih tinggi dibandingkan mapel lain,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di SDN Joyotakan, Rabu (22/5/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia lebih suka mapel matematika karena soal tersebut mudah dipahami. Ibnu tak harus membaca teks yang panjang seperti mapel lain. Sudah ada rumus paten untuk mengerjakan soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS).

“Soal HOTS untuk mapel matematika lebih gampang. Tidak ada teks panjang kayak mapel bahasa Indonesia. Nilai bahasa Indonesia saya selalu di bawah nilai matematika,” ujar dia.

Ibnu kesulitan harus membaca teks pajang saat mengerjakan soal ujian atau soal pembelajaran. Teks terlalu panjang tersebut membuatnya cepat bosan untuk mengerjakan soal tersebut.

“Semua mapel selalu ada narasi panjang saat tes. Tetapi untuk mapel matematika hanya ada cara paten untuk menjawab soal. Tips dan trik matematika itu paten. Saya mampu mengerjakan matematika dengan nilai 100, tetapi hal itu tidak saya dapatkan di mapel lain,” ujar dia.

Hal senada disampaikan siswa Kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kota Barat, Cinta Almera. Cinta sering mendapatkan nilai matematika tertinggi di kelas. Namun, nilai tersebut tidak sebanding dengan mapel lain.

“Nilai matematika saya sejak tryout hingga Ujian Nasional selalu 100. Sekolah selalu memberikan pembelajaran tambahan untuk mapel UN. Tetapi, nilai saya yang tertinggi selalu matematika,” ujarnya.

Guru SD Muhammadiyah PK Andi Arfianto mengatakan selama tiga tahun ini banyak siswa yang aktif bertanya di kelas seusai mapel matematika. Dari total 59 siswa SD Muhammadiyah PK Kota Barat Solo, hanya beberapa siswa yang ikut remidi setelah ulangan.

“Antusiasme siswa untuk bertanya mengenai mapel matematika lebih tinggi dibandingkan mapel lain. Banyak sekali siswa yang aktif bertanya saat mereka kebingungan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya