SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, tengah menggagas penghapusan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dalam persyaratan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di 2019.

Sebagai gantinya, siswa tidak mampu akan diberi kemudahan dalam mencari sekolah yang diinginkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan juga beasiswa selama menjalani pendidikan.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Hal itu disampaikan Ganjar seusai melepas sukarelawan yang membawa bantuan ke korban bencana tsunami di Lampung dan longsor di Sukabumi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Kota Semarang, Jumat (4/1/2019).

“Kita sedang merevisi PPDB itu. Dulu kan banyak keluhan soal zonasi dan penggunaan SKTM, itu akan kita perbaiki. Dulu siswa miskin dapat prioritas, sekarang enggak boleh. Dulu banyak yang ingin masuk sekolah favorit, lalu menggunakan SKTM. Besok enggak lagi,” ujar Ganjar.

Ganjar menyatakan penghapusan SKTM dalam PPDB ini sudah diusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, akan mengkaji usulan terkait penghapusan SKTM yang tercantum dalam Permendikbud No.14/2018.

“Nanti siswa tidak mampu akan kita bantu. Mereka mau sekolah di mana, sesuai keinginanmu dan nilaimu, soal biaya nanti bisa kita bantu. Biar mereka berkompetisi sesuai kelas dan cluster-nya,” imbuh Ganjar.

Ganjar mengklaim usulannya itu mendapat respons positif dari berbagai pihak, terutama kepala-kepala sekolah. Banyak kepala sekolah di Jateng yang setuju agar SKTM tak lagi digunakan sebagai prioritas pada PPDB tahun ini.

Penggunaan SKTM dalam persyaratan PPDB tahun lalu di tingkat SMA dan SMK di Jateng memang sempat menuai polemik. Banyak orang tua siswa yang memalsukan SKTM agar anaknya bisa diterima di sekolah favorit.

Data yang diperoleh Semarangpos.com, pada PPDB 2018 tercatat ada sekitar 78.065 SKTM palsu yang ditemukan di Jateng. Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 35.949 SKTM palsu digunakan untuk masuk SMA, sedangkan sisanya sekitar 42.116 SKTM untuk mendaftar STM.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya