SOLOPOS.COM - Salah satu warung angkringan buka di kawasan Alun-alun Klaten, Kamis (21/1/2021). Pedagang di kawasan alun-alun berharap masih ada pelonggaran jam operasional usaha ketika PPKM kembali diperpanjang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebagian pedagang kaki lima atau PKL kawasan Alun-alun Klaten belum kembali berjualan meski kawasan tersebut sudah dibuka sejak Senin (26/7/2021). Usut punya usut, ternyata mereka tak berjualan karena kehabisan modal.

Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga penerapan PPKM level 4, kawasan Alun-alun Klaten ditutup dari berbagai aktivitas termasuk kegiatan ekonomi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kawasan itu kembali diizinkan untuk kegiatan mulai Senin (26/7/2021) dengan tetap menerapkan pembatasan yakni jam operasional pedagang maksimal hingga pukul 20.00 WIB.

Salah satu PKL Alun-alun Klaten, Erik, 36, mengatakan penutupan kawasan alun-alun beberapa waktu lalu membuatnya tak berjualan. Pedagang kembang api dan jagung bakar itu mengaku kembali berjualan sejak ada pelonggaran awal pekan ini.

Baca Juga: Kasus Kematian Tinggi, Pasien Covid-19 di Klaten Diimbau Tempati Isolasi Terpusat

Namun, kondisi saat ini masih belum normal. “Alun-alun masih sepi. Hanya ada satu atau dua orang yang berjualan sampai pukul 20.00 WIB. Kalau omzet saat ini tidak bisa dihitung karena pembeli pun belum ada. Harapan kami kondisi semuanya bisa kembali normal,” kata Erik saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (30/7/2021).

Ketua Paguyuban Pedagang Alun-alun Klaten Sekar Manunggal Mulyo, Nasir, mengatakan belum semua pedagang bisa kembali lagi berjualan. Nasir yang merupakan pengusaha persewaan mainan itu mengaku sampai saat ini belum kembali membuka tempat usahanya. “Rencananya akhir pekan ini baru buka lagi,” kata Nasir.

Sumber Pendapatan Utama

Nasir mengatakan baru segelintir PKL Alun-Alun Klaten yang kembali membuka usaha mereka. Rata-rata mereka yang kembali membuka lapak yakni PKL kuliner serta aksesoris.

Baca Juga: Cerita Unik Napi di Klaten, Bertato Tapi Takut Disuntik Vaksin

Dari total sekitar 362 PKL, baru sekitar 15 orang yang kembali berjualan. “Lainnya belum buka karena mereka juga belum siap modal,” kata Nasir.

Nasir menuturkan selama ini membuka usaha di alun-alun menjadi sumber pendapatan utama para pedagang alun-alun. Selama tutup, para PKL Alun-Alun Klaten mengandalkan sisa uang tabungan serta mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kami terima kasih mendapatkan bantuan dari pemerintah Klaten dan kami memohon ada pelonggaran lagi untuk jam buka karena alun-alun itu biasanya jam ramai itu pukul 21.00 WIB. Tetapi kami juga menyadari kondisi saat ini [kasus Covid-19 masih tinggi]. Mudah-mudahan Covid-19 bisa segera berakhir dan seluruh aktivitas bisa kembali berjalan normal,” katanya.

Baca Juga: 30 Warga Binaan di LP Klaten Sembuh dari Corona

Kabid Pengelolaan Pasar Disdagkop dan UKM Klaten, Didik Sudiarto, mengatakan belum semua PKL alun-alun kembali berjualan meski sudah ada pelonggaran dengan dibukanya kawasan alun-alun sejak Senin (26/7/2021). “Baru sekitar 25 persen yang kembali berjualan,” ungkapnya.

Pembatasan Jam Operasional

Didik mengatakan dari informasi yang ia terima sebagian PKL belum berjualan lantaran masih ada pembatasan jam operasional maksimal berjualan. Yakni hanya sampai pukul 20.00 WIB dari jam buka pukul 15.00 WIB.

Namun, pembatasan itu diberlakukan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan akibat Covid-19 di Klaten. Didik menjelaskan PKL Alun-alun Klaten kembali mendapatkan gelontoran bantuan.

Baca Juga: Terus Bertambah, Kasus Kematian karena Covid-19 di Klaten Tembus 2.049 Orang

Sebanyak 365 PKL alun-alun yang tergabung dalam paguyuban kembali menerima bantuan paket sembako yang saat ini berasal dari urunan para ASN di Pemkab dan BUMD.

Bantuan diserahkan Bupati Klaten, Sri Mulyani, kepada perwakilan pedagang alun-alun di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat. Belum lama ini, PKL alun-alun mendapatkan paket sembako yang bersumber dari CSR salah satu perbankan.

“Bantuan diberikan ke pedagang alun-alun karena memang mereka yang sangat terdampak dengan pembatasan yang diberlakukan. Sebelumnya mereka tidak boleh jualan selama 24 jam saat diberlakukan PPKM darurat serta PPKM level 4,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya