SOLOPOS.COM - Aktivitas di Pasar Klewer Solo sepi, Minggu (22/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah bakul pasar tradisional nonesensial Kota Solo terpaksa menjual perabotan rumah pribadi mereka guna menyambung hidup. Mereka tak bisa berjualan karena pasar ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Sebagian dari mereka juga mengikhlaskan barang dagangan yang tak lagi bisa dijual. Ditambah lagi isu PPKM Darurat bakal diperpanjang semakin membuat pedagang kelimpungan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Bolo Pasar Solo, Suwarjono, mengatakan penutupan pasar hingga 20 Juli sudah cukup berdampak apalagi jika dilanjutkan sampai 31 Juli.

Baca Juga: Luar Biasa! Omzet Turun Akibat PPKM Darurat, Bakul di Pasar Legi Solo Malah Bagikan Sayur Gratis ke Warga

“Kalau PPKM darurat diperpanjang, kami tidak bisa membayangkan nasib para pedagang yang kena dampak penutupan pasar. Belum sampai 20 Juli saja, sudah banyak burung dan ikan hias mati, ini satu contoh Pasar Depok, belum yang lain. Mereka sampai jual perabotan rumah makan hanya untuk makan,” katanya kepada Solopos.com melalui aplikasi Whatsapp, Minggu (18/7/2021).

Suwarjono berharap pemerintah memikirkan ulang rencana perpanjangan tersebut agar tak semakin memberatkan para bakul pasar di Solo. Terlebih, sampai saat ini belum ada bantuan yang mengalir kepada pedagang.

Selama ini, pedagang ada yang berjualan di rumah sendiri namun tak banyak karena hanya melayani pelanggan yang sudah menyimpan kontak ponsel mereka. “Kalau Pasar Depok, kami tetap diizinkan masuk untuk kasih makan hewan. Tapi, tetap saja banyak [hewan dagangan] yang mati karena tidak dipelihara harian,” ucapnya.

Baca Juga: 14.175 Ton Oksigen dari Singapura untuk Solo Mendarat di Bandara Adi Soemarmo

Tidak Ada Solusi Jelas

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Tavip Harjono, mengaku keberatan apabila PPKM Darurat diperpanjang. Namun, ia pasrah lantaran periode kali ini juga tak ada solusi jelas.

“Kami butuh koordinasi lagi. Enggak hanya Pasar Klewer, semua pasar nonesensial sangat terdampak. Kami benar-benar menantikan pasar kembali buka pada 21 Juli. Kami ingin ikut rapat Pemkot tapi belum ada jawaban. Entah bagaimana nanti, kami pasrah. Kami di awal PPKM Darurat sempat berusaha, tapi ternyata enggak ada jalan, ya sudah,” katanya.

Selama ini bakul pasar Kota Solo yang ditutup diizinkan mengambil barang ke pasar dengan pembatasan jam. Itu pun jika ada pesanan dari pelanggan. Stok sempat dibawa ke rumah, namun lama kelamaan tidak mengambil stok lantaran tidak laku.

Baca Juga: Harus Berhemat, Anggota DPRD Solo Usul Anggaran Videotron dan Seragam Dicoret

“Buruh harian, mereka yang jualan makanan, semuanya sangat terdampak. Kami kebingungan. Kalau memang PPKM diperpanjang, kami akan bertemu dulu sesama pedagang untuk menentukan sikap,” jelas Tavip.

Seperti diketahui, ada 13 pasar tradisional nonesensial termasuk Pasar Klewer Solo yang ditutup selama PPKM darurat, 3-20 Juli 2021. Para pedagang sempat berupaya melobi Pemkot agar pasar dibuka kembali. Namun, semua upaya tak membuahkan hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya