SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelian BBM. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO – Masyarakat kesulitan mendapatkan BBM Biosolar Subsidi sejak aturan pembelian dengan full registrant melalui MyPertamina berlaku per Kamis (1/6/2023). Mereka terpaksa beralih menggunakan jenis solar lain seperti Dexlite dan Pertamina Dex dengan harga yang lebih mahal.

Wahono, warga Sukoharjo yang hendak pergi ke Sragen menggunakan mobil Isuzu Panther mengaku tidak bisa mengisi BBM Biosolar saat ditemui Solopos.com di SPBU Manahan, Solo. “Saya tidak bisa mengisi Solar karena nomor pelat kendaraan ini belum terdaftar di MyPertamina sehingga belum punya barcode. Baru tahu kalau aturannya per 1 Juni ini pembelian harus pakai barcode, kalau sebelumnya kan tanpa barcode masih bisa mengisi 20 liter,” ujar Wahono, Kamis (1/6/2023).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wahono mengatakan dengan terpaksa dia akan berusaha mendaftarkan pelat nomor kendaraan ke aplikasi MyPertamina. Dia sedikit khawatir karena dulunya pernah mencoba mendaftarkan kendaraannya tapi gagal.

Untuk mengisi kebutuhan jangka pendek, Wahono akan beralih menggunakan BBM jenis lain. Dia berharap pengisian Biosolar dapat dipermudah dan tidak usah menggunakan barcode.

Wahono tidak keberatan pembelian Biosolar dibatasi hanya berapa liter maksimal dalam sehari, tetapi seharusnya bagi konsumen tanpa barcode masih tetap bisa dilayani karena kasihan bagi yang membutuhkan.

Pantauan Solopos.com keluhan sistem baru pengisian Biosolar tidak hanya terjadi di SPBU Manahan, tetapi juga di SPBU Balapan. Petugas pengisi BBM di SPBU Balapan, Galih Nur Said, mengatakan sejak Kamis pagi banyak konsumen Solar terpaksa membeli BBM jenis lain seperti Dexlite dan Pertamina Dex dengan harga yang lebih mahal agar kendaraannya terisi bahan bakar. Untuk diketahui, harga Dexlite dan Pertamina Dex di Jawa Tengah saat ini masing-masing Rp12.650 per liter dan Rp13.250 per liter.

“Kebanyakan belum mendaftar di MyPertamina, padahal mendaftarnya butuh waktu sehingga verifikasinya bisa tiga hari atau dua pekan, akhirnya sejak pagi tadi konsumen Solar memilih membeli bahan bakar yang lain,” papar Galih saat ditemui Solopos.com, Kamis.

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memulai implementasi transaksi BBM Subsidi Tepat dengan skema full registrant Biosolar Subsidi, Kamis (1/6/2023) di 14 kota/kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Aturan itu sudah berlaku di Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Kabupaten Magelang, Kota Solo, Kota Magelang, serta seluruh kota dan kabupaten di wilayah DIY.

Skema full registrant Biosolar Subsidi menyebabkan hanya kendaraan konsumen yang sudah terdaftar dapat membeli Biosolar subsidi, sedangkan yang belum terdaftar tidak dapat dilayani.

“Jika saat ini yang belum mendaftar masih diperbolehkan membeli maksimal 20 liter, per Kamis (01/6/2023) nanti hanya yang sudah registrasi di situs subsiditepat.mypertamina.id yang bisa membeli,” jelas Area Manager Regional Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (31/5/2023).

Ada kelonggaran waktu dua pekan bagi konsumen Biosolar bisa membeli BBM tersebut tanpa membawa QR Code saat penerapan aturan full registrant. Kelonggaran ini bisa dimanfaatkan bagi yang belum terdaftar di MyPertamina untuk mendaftarkan diri agar dapat membeli Biosolar.

Dua pekan sejak Kamis (1/6/2023), konsumen Biosolar perlu membawa QR Code baik yang dicetak maupun soft copy. Brasto memaparkan bahwa transaksi pembelian Biosolar subsidi di Jawa Tengah dan DIY di periode sepekan terakhir (22–28 Mei 2023) sudah 99,8 persen (1,2 juta transaksi) yang teregistrasi kendaraannya.

Sebagai informasi hingga saat ini telah ada 561 ribu kendaraan di wilayah Jawa Tengah dan DIY yang sudah mendaftarkan program subsidi tepat untuk membeli produk biosolar. “Ini adalah upaya Pertamina untuk menyalurkan Biosolar subsidi dengan tepat sasaran dan tepat volumenya,” ujarnya.

Brasto juga mengingatkan kepada konsumen saat ini pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus berlangsung. Diharapkan, masyarakat segera melakukan pendaftaran program Subsidi Tepat melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina atau datang langsung ke SPBU. Brasto menambahkan sistem sudah tersinkronisasi dengan baik, sehingga tidak butuh waktu lama untuk pendaftaran Program Subsidi Tepat MyPertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya