SOLOPOS.COM - Screenshoot percakapan oknum pengurus Rohis yang dianggap mengintimidasi siswa untuk berhijab (istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Salah seorang siswa yang tidak berhijab di SMAN 1 Gemolong Sragen mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari oknum pengurus Kerohanian Islam (Rohis) sekolah setempat.

Siswi Kelas X asal Kecamatan Miri itu merasa diintimidasi oleh salah seorang pengurus Rohis lantaran tidak berhijab.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Intimidasi itu disampaikan melalui pesan Whatsapp (WA). Pada awalnya, pesan itu disampaikan langsung ke nomor siswi berinisial Z tersebut.

Semifinal Piala Super Spanyol: Prediksi Valencia Vs Real Madrid

Oknum pengurus Rohis itu terus menerus mengirimi pesan supaya Z mau menjalankan syariat Islam dengan cara berhijab.

Hampir setiap hari pesan itu masuk ke nomor ponselnya sehingga ia merasa terganggu.

Setelah Kondom Bekas, Kini Ada Banner Berisi Ancaman di Jl. Serayu Madiun

“Karena anak saya merasa terganggu dengan pesan-pesan itu, saya meminta dia untuk memblokir nomor pengurus Rohis itu. Setelah diblokir, intimidasi itu ternyata tidak berhenti. Dia tetap mengirim pesan melalui nomor ponsel teman anak saya. Pesan itu lalu diminta disampaikan kepada anak saya,” ucap AP, orang tua Z kepada Solopos.com, Rabu (8/1/2020).

Cuma di Solo! Seporsi Gule Goreng + Es Teh Hanya Rp 10 Ribu

Terdapat beberapa pesan yang membuat AP tersinggung.

Salah satu pesan itu menyebut bila orang tua Z mendukung anaknya melakukan sesuatu yang tidak benar atau melanggar syariat Islam karena membiarkan anaknya tidak berhijab.

Bocah 7 Tahun Meninggal Tertabrak Mobil di Perum Josroyo Jaten Karanganyar

Saat AP meminta bertemu, oknum pengurus Rohis itu menolak. Dia meminta AP menemui guru PAI, bukan dirinya.

Nak mboten purun nggeh mpun, tinggal ditunggu nanti di akhirat mawon,” demikian bunyi pesan itu.

Kisah Kelam PSK: Melayani saat Mens

Dalam pesan lain, oknum pengurus Rohis itu mengingatkan Z supaya berhijab karena hal itu adalah kewajiban.

"Kandanono, hijab bukanlah pilihan yang dengannya dia bisa memilih, tapi kuwi kewajiban. Siap ora siap, kudu berhijab."

Pernikahan Dini Di Boyolali Tiap Tahun Meningkat, Ada Yang Masih SMP

Doa Agar Anak Tak Diganggu Makhluk Halus

Dengan nada ancaman, oknum pengurus Rohis itu juga meminta Z tidak membawa masalah itu ke pimpinan sekolah.

“INGAT, jangan sekali-kali bawa masalah ini ke sekolah dan sampai melapor ke kesiswaan karena ini masalah agama.”

Shin Tae-yong Tak Jamin Indonesia Bisa Juara Jika Cuma Modal Pelatih Bagus

AP menyesalkan oknum pengurus Rohis itu terlalu memaksakan kehendaknya untuk meminta anaknya berhijab.

TNI Kerahkan Kapal Perang ke Natuna, China Minta Indonesia Tenang



Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

“Itu jelas ancaman. Apalagi kata “ingat” ditulis dengan huruf kapital. Masalah ini kan ada di sekolah, lalu mengapa tidak boleh di bawa ke sekolah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya