SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan tidak masalah jika dirimya atau Pemkot kena masalah karena tidak menganggarkan pengadaan mobil listrik pada APBD 2023 sesuai Instruksi Presiden.

Ia mengatakan kesiapannya menerima konsekuensi apapun dari pemerintah pusat. “Sanksi dipecat silakan ya. Aku penting dinggo warga sik,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Gedung DPRD Solo, Kamis (3/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait instruksi Presiden Jokowi mengenai percepatan penggunaan mobil listrik untuk kendaraan dinas, Gibran menyatakan kepala daerah lebih tahu keadaan di wilayahnya. Utamanya terkait kemampuan anggaran dan skala prioritas program.

“Ya mohon maaf, Wali Kota lebih tahu keadaan di kotanya ta. Prioritasnya apa, skala prioritasnya apa. Kan lebih ngerti ya,” katanya. Menurut Gibran membuat kebijakan pengadaaan mobil dinas (operasional) gampang.

Ekspedisi Mudik 2024

Yang sulit menurutnya adalah bagaimana membangun pasar untuk para pedagang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. “Gampang tuku mobil ki, gampang. Gawe pasar kui sing angel,” terang Gibran.

Baca Juga: Tak Anggarkan Mobil Listrik sesuai Instruksi Presiden, Gibran Panen Pujian

Ditanya apakah akan mengalokasikan anggaran pengadaan mobil listrik di Perubahan APBD Solo 2023, dia belum bisa memastikan. Menurutnya, harus dilihat dulu kemampuan anggaran Solo tahun depan akan seperti apa. “Ya nanti dilihat dulu,” kata dia.

Gibran mengapresiasi warganet yang berkomentar positif atas sikapnya tidak mengalokasikan anggaran pengadaan mobil listrik pada 2023. Dia berterima kasih untuk itu.

Belum Terlalu Urgen

“Ya terima kasih masyarakat Kota Solo, terima kasih ya. Aku ora ganti mobil,” ungkapnya sambil mengatupkan kedua telapak tangannya dan menunduk. Lebih jauh ia juga menepis spekulasi akan beli sendiri mobil listrik.

Baca Juga: Sama dengan Wali Kota Gibran, Juliyatmono: Harga Mobil Listrik Mahal

Gibran beralasan belum lama ini sudah membeli mobil baru, walaupun bukan mobil listrik. “Lagi wae tuku nuk, malah mbok fotoni,” katanya. Seperti diberitakan, Gibran memilih tidak mengikuti Instruksi Presiden terkait percepatan penggunaan mobil listrik untuk kendaraan dinas kepala daerah.

Ia berdalih harga mobil mahal dan belum terlalu urgen untuk Kota Solo. Ia memilih menggunakan mobil lamanya Toyota Innova yang berwarna putih. Bukan berarti karena lebih suka kendaraan berbahan bakar fosil ketimbang mobil listrik tapi lebih melihat skala prioritas kebutuhan dan urgensinya bagi masyarakat Solo.

Sikap itu pun menuai banyak pujian dari warganet yang menilai pemimpin daerah lain mestinya juga mengambil sikap yang sama, yakni mengutamakan kepentingan rakyat terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya