SOLOPOS.COM - Penumpang KA Sritanjung menggunakan face shield, Sabtu (27/6/2020). (Istimewa/KAI Daops Madiun)

Solopos.com, MADIUN -- Sebanyak enam penumpang KA Srintanjung relasi Lempuyangan-Ketapang dilarang naik di Stasiun Madiun, Sabtu (27/6/2020). Enam orang penumpang itu dilarang naik KA karena tidak membawa surat hasil tes PCR atau rapid test.

Pelayan Hajatan Piring Terbang di Karanganyar Tak Pakai Masker, Satpol PP Elus Dada

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada enam calon penumpang KA Sritanjung yang dilarang naik karena tidak memiliki surat keterangan hasil tes PCR atau rapid test maupun tidak membawa surat sehat,” kata Manajer Humas PT KAI Daops VII Madiun, Ixfan Hendriwintoko.

Ixfan menuturkan total penumpang KA Sritanjung dari Stasiun Madiun sebenarnya ada 16 orang. Dengan rincian, sembilan penumpang tujuan Jember, dua orang tujuan Tanggul, dua orang tujuan Ketapang, dan tiga orang tujuan Suarabaya Gubeng. Namun, saat akan boarding di stasiun ada enam calon penumpang yang tidak bisa menunjukkan persyaratan tersebut. Sehingga petugas tidak mengizinkan mereka naik KA.

Sehari Dibuka, Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Langsung Ramai

Selain masih banyak calon penumpang yang tidak taat untuk membawa surat keterangan sehat, lanjutnya, petugas juga menemukan sejumlah penumpang KA Sritanjung yang tidak mengenakan face shield. Padahal, seluruh penumpang telah diberikan alat pelindung wajah itu.

Face shield itu seharusnya dipakai selama di perjalanan sampai stasiun tujuan. Ternyata ada yang tidak dipakai. Langsung kami tegur secara baik-baik. Kemudian mereka memakai kembali,” ujar dia.

Rapid Test dan PCR

Petugas juga masih menemukan penumpang yang tidak taat pada posisi tempat duduk. Yakni masih ada penumpang yang menempati tempat duduk yang diberi tanda silang. Padahal pemasangan tanda silang ini supaya ada jaga jarak antar penumpang.

Tolak Pembongkaran, Ratusan Warga PSHT Masaran & Sidoharjo Sragen Kumpul di Depan Tugu Perguruan Silat

Lebih lanjut, Ixfan menuturkan saat ini ada perubahan terkait masa berlaku hasil tes PCR dan rapid test. Perubahan itu setelah terbitnya Surat Edaran No. 9 tahun 2020 sebagai perubahan atas SE No. 7 tahun 2020 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Jumat (26/6/2020).

Dalam SE itu disebutkan bahwa untuk masa berlaku hasil tes PCR yang semula hanya tujuh hari menjadi 14 hari setelah surat itu dikeluarkan. Sedangkan masa berlaku hasil rapid test yang semula hanya tiga hari, kini juga menjadi 14 hari setelah surat tersebut dikeluarkan.

“Masa pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka, semua persyaratan dalam masa adaptasi new normal untuk para calon penumpang wajib dipatuhi. Mulai saat berada di stasiun keberangkatan, dalam perjalanan, sampai dengan stasiun tujuan,” jelas dia.

Kena Razia Masker di Pasar Bunder Sragen, 18 Orang Diminta Lafalkan Pancasila, Tak Hafal KTP Disita

Ixfan mengingatkan persyaratan yang harus dipenuhi para calon penumpang KA yaitu memiliki surat keterangan hasil tes PCR atau rapid test dengan hasil negatif atau non-reaktif. Kalau di daerah calon penumpang tidak ada fasilitas tes PCR atau rapid test, bisa menggunakan surat keterangan bebas gejalan influenza yang dikeluarkan oleh Puskesmas atau rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya