SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerakan koperasi (Bisnis.com)

60 Koperasi di Klaten tak lagi aktif berkegiatan.

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 60 koperasi di Kabupaten Klaten dalam proses pembubaran tahun ini karena koperasi dimaksud tak lagi aktif berkegiatan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabid Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UMKM Klaten, Yunanta, mengatakan di Klaten terdapat sekitar 953 koperasi. Dari jumlah itu, sebanyak 893 koperasi masih aktif dengan 10 koperasi dibentuk tahun ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sementara, 60 koperasi masih proses pembubaran oleh pemerintah pusat. Usulan pembubaran berdasarkan usulan dari pengelola serta hasil verifikasi yang kami lakukan,” kata Yunanta saat ditemui di DPRD Klaten, Senin (14/8/2017).

Yunanta menjelaskan penyebab puluhan koperasi itu diusulkan dibubarkan lantaran tak ada kegiatan yang digulirkan. Rata-rata koperasi yang diusulkan dibubarkan sebelumnya mengelola usaha simpan pinjam. Selain tak ada kegiatan, koperasi diusulkan dibubarkan lantaran tak ada kepengurusan atau pengurus tak aktif serta tak ada anggota atau jumlah anggota kurang dari 20 orang.

“Yang diusulkan bubar itu seperti koperasi eks Dinas PDK yang anggotanya kurang 20 orang. Pengurusnya mengajukan pembubaran. Koperasi Bangkit Mandiri di Karangdowo, tidak ada pengurusnya dan sudah mengajukan pembubaran,” urai dia.

Yunanta mengatakan bermunculannya badan usaha milik (BUM) desa tak mempengaruhi eksistensi koperasi. Ia menilai koperasi dan BUM desa berbeda. “Koperasi itu dibentuk berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat. Jadi, koperasi itu berdiri sendiri. Berbeda dengan BUM desa yang berdiri di bawah pemerintah desa,” ungkapnya.

Disinggung upaya menjaga eksistensi koperasi, Yunanta menuturkan pembinaan dilakukan berkesinambungan. “Untuk koperasi di Klaten yang saat ini berjalan baik itu seperti Koperasi Batur Jaya Ceper dan koperasi yang melakukan simpan pinjam dengan pola syariah,” katanya.

Ketua Koperasi Batur Jaya Ceper, Badrun Munir, menjelaskan koperasi itu sudah berdiri sekitar 1976. Saat ini, koperasi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper yang bergerak di bidang pengecoran logam dan permesinan itu memiliki 168 anggota.

“Untuk koperasi industri mungkin kami satu-satunya. Selama ini untuk menjaga eksistensi salah satunya denan mengadakan silaturahmi setiap bulan dengan anggota. Selain pengajian kami juga bertukar informasi,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya