SOLOPOS.COM - Suasana Terminal Ir Soekarno Klaten sepi pada hari pertama diberlakukan larangan mudik Lebaran, Kamis (6/5/2021). (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Sebanyak 23 unit bus terpaksa parkir di Terminal Ir Soekarno Klaten menyusul adanya larangan mudik Lebaran, 6-17 Mei 2021.

Menurut informasi yang diperoleh Solopos.com, bus-bus itu terparkir di Terminal Ir Soekarno lantaran Terminal Giwangan DIY serta garasi PO bus penuh oleh bus yang tidak beroperasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, tidak ada penumpang yang naik dan turun di terminal tersebut. Kali terakhir, ada 18 penumpang bus malam berisi pemudik yang turun di Terminal Ir Soekarno Klaten pada Kamis (6/5/2021) dini hari.

Baca Juga: Terminal Klaten Kian Lengang Mendekati Lebaran

Mereka berasal dari Jakarta (4 orang), Tangerang (6 orang), Cikarang (3 orang), Bekasi (1 orang), Bogor (1 orang), Karawang (1 orang), Cileduk (1 orang), dan Bali (1 orang).

Selain ke wilayah Klaten, para pemudik itu juga hendak menuju wilayah Gunungkidul, DIY, yang berbatasan dengan wilayah Klaten. Wilayah itu seperti Gedangsari dan Semin.

“Mulai tadi malam [Kamis malam] sudah tidak ada yang turun di terminal,” kata Koordinator Terminal Ir Soekarno Klaten, Marjono, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Update Harian Covid-19 Klaten: Positif Tambah 61 Kasus, 4 Orang Meninggal

Pendataan Penumpang

Marjono mengatakan suasana terminal bus Klaten dua hari terakhir sepi. Meski sepi dan tak ada penumpang naik maupun turun, posko terminal tetap difungsikan. Petugas juga tetap disiagakan di pos pemantauan serta tempat pendataan penumpang datang.

Begitu pula dengan petugas yang disiapkan untuk deteksi Covid-19 menggunakan alat GeNose yang disiagakan di terminal. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan dari informasi terakhir yang ia terima ada 540-an pemudik yang nekat berdatangan ke Klaten.

Hingga kini, belum ada indikasi pemudik yang nekat datang ke Klaten terkonfirmasi positif Covid-19. “Sampai saat ini belum ada laporan. Tetapi [jika masih ada pemudik yang nekat datang] wajib karantina mandiri [selama 5 x 24 jam menggunakan biaya sendiri],” katanya.

Baca Juga: 5 Pemudik Asal Tangerang Lolos Penyekatan Masuk Solo, 2 Orang Positif Covid-19

Mulyani mengatakan Satgas Covid-19 tingkat desa termasuk Jaga Tangga terus difungsikan untuk mengawasi para pemudik yang datang naik bus ke Terminal Ir Soekarno, Klaten.

Imbauan Tidak Mudik

Mereka juga memberi imbauan kepada warga yang berada di perantauan untuk sementara waktu tak perlu mudik. Ia mewanti-wanti warga tetap mematuhi ketentuan pemerintah untuk tidak mudik Lebaran tahun ini. “Keseriusan pemerintah itu nyata ada. Pengalaman ini baru saja kami rasakan,” katanya.

Mulyani menceritakan ada penggalangan dana bantuan dari masyarakat Klaten untuk warga terdampak banjir bandang di Lebak, Banten.

Baca Juga: Mobil Dinas Wali Kota Solo Sudah 2 Hari Diparkir Di Kantor Kelurahan Gajahan, Ada Apa Ya?

Bantuan itu sedianya diserahkan secara simbolis pada Kamis (6/5/2021) di Pendopo Pemkab Klaten dengan mengundang petugas dari Lebak. Tetapi acara itu tidak jadi digelar karena petugas dari Lebak itu kena penyekatan saat mau berangkat ke Klaten.

"Akhirnya petugas itu dikarantina tidak boleh pulang. Saudara saya juga dicegat disuruh putar balik. Ini pemerintah benar-benar serius dan harapannya semua bisa disiplin. Insyaallah kalau disiplin tidak ada gelombang tsunami [Covid-19]," ujar Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya