SOLOPOS.COM - Pengendara motor memotong jalur di perempatan Jalan Jendral Sudirman, Solo, Selasa (27/11/2012). Dibongkarnya median jalan pemisah jalur untuk penataan kawasan di Jalan Jendral Sudirman banyak pengguna jalan yang melanggar marka jalan dengan memotong jalur. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Pengendara motor memotong jalur di perempatan Jalan Jendral Sudirman, Solo, Selasa (27/11/2012). Dibongkarnya median jalan pemisah jalur untuk penataan kawasan di Jalan Jendral Sudirman banyak pengguna jalan yang melanggar marka jalan dengan memotong jalur. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Hilir mudik kendaraan bermotor maupun mobil selalu terlihat di Jl Jenderal Sudirman, Pasar Kliwon. Di perempatan Jl Jenderal Sudirman atau yang lebih familiar dikenal Perempatan Telkom kepadatan selalu terjadi saat traffic light menunjukkan warna merah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi serupa terlihat di Jl Mayor Kusmanto, jalan penghubung Jl Kapten Mulyadi dengan Jl Jenderal Sudirman. Kendaraan arah timur ke barat mengular hingga SPBU Pasar Kliwon. Menurut warga setempat, Perempatan Telkom dari pagi hingga malam tak pernah sepi dari arus lalu lintas. Sebab, jalan itu merupakan jalur utama yang biasa di lewati pengguna jalan. “Sering pula terjadi kecelakaan di perempatan itu. Padahal traffic light berjalan normal,” papar petugas parkir Telkom, Sriyanto, 44, kepada Solopos.com.

Sriyanto menerangkan kecelakaan itu diakibatkan karena kelalaian pengendara motor dari arah Bundaran Pasar Gede yang nyelonong untuk mengejar traffic light warna kuning. Di saat bersamaan rupanya pengendara dari Jl Mayor Kusmanto melaju kencang menuju Jl Ronggowarsito. Sehingga kecelakaan pun tidak bisa dihindari. “Padahal dulu sebelum adanya lampu bangjo hampir tidak pernah ada kecelakaan lalu lintas di perempatan Telkom. Pengendara dan pengemudi mobil sangat berhati-hati saat melewati perempatan tersebut,” terang warga Semanggi, Pasar Kliwon ini.

Dengan rencana penghapusan perempatan Jl Jenderal Sudirman, Sriyanto sangat mendukung. Alasannya, biar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. “Saya setuju sekali. Apalagi Jl Mayor Kusmanto mau dijadikan satu arah (sisi timur ke barat). Kalau itu diberlakukan, saya yakin tidak ada lagi kemacetan,” papar Sriyanto.

Hal senada diungkapkan pengguna jalan, Hardi, 38. Pria yang sehari-hari melewati perempatan Telkom berharap rencana itu dapat terealisasi dengan cepat. “Ya, baiknya dilakukan uji coba dulu. Nanti hasilnya seperti apa. Jika rencana ini mengurai kemacetan dan mengurangi kecelakaan, saya sangat setuju,” tutur Hardi.

Hardi tidak memersalahkan apabila pengendara dari Jl Mayor Kusmanto yang hendak ke Jl Ronggowarsito harus memutar melalui Bundaran Gladak. Hal itu sebagai konsekuensi atas penerapan kebijakan dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo.

Seperti diketahui, persimpangan Jl Jenderal Sudirman bakal dihapus. Dishubkominfo siap menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas baru di kawasan tersebut di mana Jl Mayor Kusmanto akan menjadi satu arah dari arah timur. Pengendara dari jalan itu jika hendak ke Jl Ronggowarsito atau ke arah utara (Balaikota atau Pasar Gede) harus lebih dulu belok kiri menyusuri Jl Jenderal Sudirman menuju Bundaran Gladak, baru kemudian memutar kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya