SOLOPOS.COM - Para tamu memberikan selamat dan doa restu kepada yang punya hajatan dan mempelai pengantin dengan sistem drive thru di Gedung SMS Sragen, Sabtu (14/11/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN--Suara musik pop mengalun indah dan terdengar nyaman di telinga. Musik itu menjadikan suasana meriah pada hajatan mantu yang digelar keluarga Yurianto-Puji Lestari di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Sabtu (14/11/2020).

Hajatan dengan undangan lebih dari 1.000 orang itu berbeda dengan hajatan pada umum. Hajatan itu dikemas sedemikian rupa dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengecek suhu tubuh, dan mengindari kerumunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di gedung dengan kapasitas 5.000 orang itu praktis tak ada kursi bagi tamu. Kursi yang tersediakan hanya untuk keluarga besan dan keluarga yang punya hajat sendiri. Tidak ada pula hidangan makanan dan minuman untuk menjamu para tamu yang hadir.

Para among tamu yang didominasi pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen pun hanya menyambut tamu tanpa berjabat tangan tetapi cukup dengan menelangkupkan tangan di depan dada.

UNS Cultural Night 2020, Hangat Dan Penuh Kenangan

Para tamu datang ke hajatan itu dengan sistem drive thru. Para tamu pun disif dengan jumlah tertentu, yakni tamu yang datang mulai pukul 09.30 WIB dan 11.00 WIB. Warga yang punya hajatan pun harus menyiagakan satuan tugas (satgas) untuk mengawasi protokol kesehatan dengan anggota sebanyak 19 orang.

Sepasang suami istri dari Sragen Dok, Sragen Wetan, Sragen, Suwanto, 60, dan Ninik Suparmi, 55, mendapat undangan untuk sif pukul 11.00 WIB. Dia datang memenuhi aturan yang dibuat Satgas Protokol Kesehatan yang dikoordinatori Suwarlan, warga Cantel Wetan, Sragen Tengah, Sragen, yang juga tetangga yang punya hajatan.

Mulai datang mereka harus cuci tangan, Mereka dicek suhu tubuhnya. Mereka juga masih disemprot cairan hand sanitizer. Mereka disambut among tamu dan memasukan sumbangan ke kotak kemudian masuk. Mereka melewati lorong yang dihias menarik.

Paket Makanan

Sejumlah among tamu menyambut di sepanjang lorong itu. Mereka langsung menuju ke pelaminan seraya menyampaikan selamat dan memberi doa restu. Mereka kemudian berfoto kemudian langsung menuju pintu keluar. Di belakang pintu keluar sudah ada petugas yang memberikan paket makanan dan minuman untuk dibawa pulang.

“Hajatan model begini baru kali pertama di Sragen. Ya, lebih praktis, simple, tidak ada kerumunan, dan tidak menghilangkan makna hajatan. Kami pun nyaman dengan hajatan seperti ini yang memperhatikan protokol kesehatan di saat pandemi. Selain itu cukup cepat juga. Saya dari rumah pukul 10.50 WIB, dan pukul 11.20 WIB sudah pulang,” ujar Suwanto, 60, saat ditemui Solopos.com, Sabtu siang.

Sepasang suami istri asal Jaten, Karanganyar, Isnaini, 48, juga senang dengan model hajatan drive thru seperti itu karena di wilayah Karanganyar juga ada yang menggunakan sistem itu. “Meskipun drive thru tetapi tidak menghilangkan kekhitmadan dalam prosesi pernikahan. Ya, Sragen baru kali ini. Di Karanganyar sudah ada tetapi belum banyak. Model seperti ini lebih ringkes,” katanya.

Sepi Job Gegara Pandemi, Biduan Yunthul Klaten Banting Setir Bakulan Online

Koordinator Satgas Protokol Kesehatan Hajatan di Gedung SMS Sragen, Suwarlan, memastikan semua protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Dia menyampaikan panitia tidak menyediakan kursi untuk tamu karena tamu langsung datang memberi doa restu dan kemudian pulang.

“Upaya ini dilakukan sudah mendapatkan anjuran dari Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen. Hajatan ini menjadi contoh atau pilot project bagi warga lainnya yang menggelar hajatan,” katanya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen R. Suparwoto juga mendapat laporan ada pejabat Sragen yang ingin menyontoh model hajatan drive thru. Ketua RW 011 Cantel Wetan, Waluyo, juga menemukan sejumlah warga yang melihat aktivitas hajatan drive thru dan akan diterapkan pada hajatan mereka. “Ya, tadi ada dua orang tidak mau masuk tetapi hanya ingin melihat. Seperti studi banding begitu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya