SOLOPOS.COM - Ilustrasi (newsradio.me)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo tidak dapat melakukan mitigasi atau pengurangan risiko bencana karena ketiadaan alokasi anggaran untuk melakukan kegiatan itu.

Padahal, Kementrian ESDM Bidang Ekologi telah memprediksi intensitas banjir dan longsor di DIY tinggi selama musim penghujan ini. Untuk Kulonprogo, wilayah yang terancam bencana longsor dan banjir, meliputi, Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Kokap, Girimulyo, Nanggulan, Pengasih, dan Temon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara, berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kulonprogo menyebutkan, selama musim penghujan periode Desember 2012 sampai Maret 2013 terdapat 161 titik longsor yang berada di Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, dan sebagian Pengasih.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, mengatakan, mitigasi atau pengurangan risiko bencana dapat dilakukan dengan cara membuat terasiring, menerapkan patok-patok pengaman di daerah pegunungan agar tidak longsor, dan sebagainya.

“Tapi kami tidak dapat melakukan hal itu karena tidak ada anggaran, entah karena tidak ada dana atau alasan lainnya,” ujarnya, Jumat (15/11/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya