Haji
Rabu, 10 Oktober 2012 - 12:23 WIB

Tak Ada Angkutan Umum, Calhaj Solo Protes

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Calon jemaah haji Kota Solo berada di kawasan Mahbaz Jin dan Aziziah.

Advertisement

MEKAH–Satu kloter calon jemaah (calhaj) asal Kota Solo, Rabu (10/10/2012) pagi waktu setempat, berada di kawasan permukiman calhaj Indonesia, Mahbaz Jin dan Azizah.

Zaenal Abidin Zain, Calhaj asal Solo yang melaporkan dari Mekah, Rabu, mengatakan banyak calhaj asal Solo yang protes dengan pelayanan transportasi pemerintah Arab Saudi.

Advertisement

Zaenal Abidin Zain, Calhaj asal Solo yang melaporkan dari Mekah, Rabu, mengatakan banyak calhaj asal Solo yang protes dengan pelayanan transportasi pemerintah Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi melarang keberadaan transportasi umum di dua kawasan itu. “Pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan jemaah terkait transportasi, sehingga banyak jemaah yang kehilangan waktu salat berjemaah di Masjidil Haram,” kata dia.

Zaenal mengatakan terkait dengan keluhan jemaah tersebut seharusnya pemerintah Indonesia mengajukan protes kepada pemerintah Arab Saudi, terkait dengan pelayanan yang diberikan pemerintah Arab Saudi.

Advertisement

Sementara itu, Senin (8/10/2012), terjadi kecelakaan bus di daerah permukiman Indonesia di Mahbaz Jin. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.

Kecelakaan terjadi saat calhaj akan ramai-ramai berangkat ramai ke Masjidil Haram. Kecelakaan tersebut terjadi saat bus sudah mendekati terminal bus di Masjidil Haram. Bus terbalik setelah menabrak tiang listrik di mulut terowongan. Terowongan tersebut berada di muka terminal.

Zainal melaporkan bus yang mengalami kecelakaan penuh oleh penumpang jemaah asal Pakistan dan Turki.

Advertisement

“Biasanya bus itu digunakan untuk mengangkut jemaah Indonesia. Kecelakaan tersebut karena rem blong, saat melewati terowongan yang agak menurun,” jelasnya.

Akibat peristiwa tersebut, beberapa jemaah Pakistan mengalami luka-luka. “Proses evakuasi memakan waktu beberapa jam sehingga akses Jalan menuju Masjidil Haram dari permukiman Indonesia tidak terangkut sehingga jemaah terpaksa berjalan kaki kira dua sampai tiga kilometer melewati terowongan.”

Akibatnya, jemaah haji terlambat mengikuti salat Subuh. Rini Yustiningsih/JIBI/SOLOPOS

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif