SOLOPOS.COM - Kompleks Makam Nyi Ageng Serang (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Kompleks Makam Nyi Ageng Serang (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

KULONPROGO—Makam Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang di Dusun Beku Banjarharjo Kalibawang semakin merana, karena tidak ada fasilitas air bersih. Tempat wisata ziarah ini menjadi semakin sepi pengunjung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dusun Beku, Suranto mengungkapkan dulunya, lokasi ini sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah bahkan luar DIY dan Jawa Tengah. “Sekarang pengunjung semakin sepi, setiap harinya hanya hitungan jari,” ungkap dia, kepada Harian Jogja, kemarin (26/6).

Bahkan di musim liburan sekolah seperti sekarang ini, menurutnya pengunjung tetap sepi. Pengunjung berombongan hanya ada sesekali, yakni siswa sekolah dari wilayah Kulonprogo hingga Sleman yang belajar tentang sejarah. Pengunjung umum hanya ramai ketika malam Jumat. Jumlahnya pun terus menyusut.

Menurut dia, penyebabnya adalah tidak adanya fasilitas air bersih di lokasi tersebut. Fasilitas toilet dan musholla sudah ada di tempat itu, namun tidak ada air. “Pengunjung harus mengambil air di sumur rumah warga. Ini tentu merepotkan dan membuat orang enggan datang lagi,” katanya.

Lokasi makam yang berada di atas bukit menyebabkan air bersih sulit didapat di wilayah itu. Sedianya, telah ada sebuah sumur bor yang dibangun tahun 1990-an bersamaan dengan pembangunan makam, namun mesin itu rusak hanya beberapa tahun setelah selesai dibangun.

Pihaknya telah mengajukan pembangunan instalasi air tersebut sejak tahun 2009, namun hingga saat ini belum ada tindakan dari Pemerintah. Sumur berkedalaman 272 meter itu bahkan telah disurvei dan dinyatakan masih mengucurkan air. Sumur ini akan menjadi sumber air untuk kawasan wisata makam serta sumber air bersih warga Dusun Beku.

Saat dikunjungi Bupati Hasto Wardoyo pekan lalu, Suranto mengaku telah mengutarakan langsung. “Pak Bupati bilang akan menindaklanjuti. Kami berharap segera direalisasikan, karena kebutuhan air ini sangat penting,” ujarnya.

Jika fasilitas tersedia, maka ia yakin pengunjung akan terus bertambah. Ramainya kunjungan di makam ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dulu, di sekitar makam itu sempat ada sejumlah warung, namun sekarang ini tutup karena sepi.

Penjaga makam Nyi Ageng Serang, Suwaldi menyayangkan kurangnya perhatian Pemerintah terhadap bangunan bersejarah tersebut. “Sebagai sebuah makam tempat ziarah ketersediaan air sangat penting untuk menjaga kebersihan lokasi ini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya