SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Israk Mikraj menjadi salah satu peristiwa paling bersejarah bagi umat Islam. Kejadian pada sekitar tahun ke-10 kenabian tersebut menjadi peristiwa yang mengandung banyak hal. Inilah kali pertama, Nabi secara langsung berbicara dengan Tuhan untuk menerima perintah kewajiban salat bagi umat Islam.

Bagi Indonesia, yang mayoritas penduduknya umat Islam, menjadi penting untuk kembali meneguhkan perintah itu di dalam nurani masing-masing. Jika itu dilakukan, maka sesungguhnya berbagai persoalan bangsa yang ada sekarang ini akan menemukan jalan keluarnya.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Tidak henti-hentinya negara ini terus dirundung berbagai masalah. Korupsi terus bertaburan di semua tempat dan sisi kehidupan. Kekerasan terjadi di mana-mana. Pelacuran, penipuan dan lain sebagainya adalah masalah yang terus dihadapi Indonesia. Dan salah satu ujung dari masalah itu adalah persoalan moral bangsa.

Banyak pihak yang mengatakan inti masalah negeri ini adalah kebobrokan moral. Tidak saja di tingkat pejabat, tetapi juga di tingkat rakyat. Para pejabat melupakan tugasnya dan berlomba-lomba mengeruk harta dengan tanpa  malu menggunakan berbagai cara, karena moral mereka sakit. Demikian juga rakyat, banyak yang menggunakan cara-cara salah untuk juga mendapatkan harta dan kesempatan. Menyogok, menipu, memeras dan sebagainya. Semua karena persoalan moral.

Maka memaknai kembali Israk Mikraj sebenarnya menjadi penting dalam kondisi seperti ini. Kenapa? Karena salat adalah salah satu elemen penting pembentukan moral. Salat bukan semata-mata gerakan berdiri, rukuk dan sujud. Tetapi salat yang sebenarnya adalah ketika salat itu mampu menjadikan dia lepas dari perbuatan keji dan munkar.

Jika mayoritas penduduk ini mau menjalankan salat dengan sebenar-benarnya, maka hampir bisa dipastikan moral bangsa ini akan terbangun dengan baik. Jadi salat bisa menjadi solusi penting penyelesaian persoalan bangsa. Sekali lagi, salat dalam arti sebenarnya. Bukan salat yang sekadar sebagai rutinitas tanpa makna.

Jadi sebaiknya peringatan Israk Mikraj digunakan sebagai momentum penting untuk bertanya kembali sejauh mana kualitas salat yang telah dilakukan umat Islam. Apakah salat telah mampu menjauhkan pejabat dari tindakan korup, menipu rakyat, melanggar amanah?

Apakah salat telah menjadikan pedagang dan pengusaha berlaku jujur, tidak kolusi dan tidak menggunakan segala cara meraih keuntungan? Apakah salat telah menjadikan seorang guru, polisi, tentara, birokrat telah bekerja sesuai dengan tugasnya?

Perlu kejujuran untuk melakukan evaluasi guna mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Jawaban jujur untuk melihat sejauh mana salat itu bermanfaat. Bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga memberikan kebaikan dan manfaat bagi orang lain, masyarakat dan negara. Dan itulah maksud dari salat yang diperintahkan Allah kepada Muhammad melalui peristiwa ajaib yang bernama Israk Mikraj.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya