SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kasus human trafficking atau perdagangan manusia kembali terungkap. Satgas khusus penanggulangan kejahatan curat dan kejahatan transnasional Polda DIY,  pekan ini  berhasil mengungkap kasus penculikan Nisrina Dewi Nurhidayah, anak balita berusia satu tahun. Nisrina yang dinyatakan hilang sejak Kamis (9/2) lalu karena diculik dan dijual pengasuhnya, Suprihatin, 37, warga Semanu, Gunungkidul, berhasil ditemukan (Harian Jogja, Rabu 14/3).

Berdasar hasil pemeriksaan terhadap tersangka Suprihatin, polisi memperoleh keterangan bahwa anak balita yang menjadi korban penculikan dijual kepada seseorang bernama Aris di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat seharga Rp250.000. Kuat dugaan, baik Suprihatin maupun Aris yang menjadi penadah merupakan sindikat, yang bisa jadi, sudah kerap memperdagangkan anak-anak tak berdosa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, kasus human trafficking menjadi salah satu jenis kejahatan yang terus terjadi. Bahkan kejahatan ini tak kalah menonjol dibanding kejahatan konvensional lain seperti pencurian, perkosaan dan penyalahgunaan narkotika. Selain perdagangan anak-anak, perdagangan perempuan khususnya yang berkaitan dengan praktik prostitusi begitu marak. Berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak (PA), pada 2010, ada 111 kasus penculikan anak di Indonesia. Dan pada medio Januari-Juli 2011, tercatat 34 kasus penculikan anak.

Jika merunut kasus penculikan anak yang kerap terjadi, kasus ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk di lingkungan tempat tinggal, yang selama ini dinilai aman. Sebagai contoh, kasus penculikan yang menimpa  Nisrina Dewi Nurhidayah, terjadi di lingkungan tempat tinggal, karena dilakukan oleh orang terdekat, dalam hal ini Suprihatin yang bertindak sebagai pengasuh. Penculikan juga kerap terjadi di tempat belajar seperti sekolahan, atau bahkan di pusat perbelanjaan.

Melihat fenomena ini, sudah selayaknya semua orangtua untuk selalu waspada. Berita di media tentang adanya penculikan, memberi warning bagi para orangtua untuk selalu waspada.  Namun di sisi lain, pemberitaan tentang adanya penculikan, juga memunculkan kekhawatirkan dan ketakutan berlebih bagi sejumlah orangtua, yang imbasnya justru akan mengekang kebebasan sang anak.

Dari sejumlah kasus yang terungkap, penculikan juga dilatarbelakangi berbagai modus seperti meminta tebusan, dendam, penguasaan harta, dan juga perdagangan organ tubuh.

Dengan melihat berbagai kejadian itu, sudah saatnya kita selalu waspada. Aparat penegak hukum juga harus mengungkap semua kasus penculikan dan memberantas tuntas sindikat perdagangan manusia ini. Bagaimanapun dan apapaun alasannya, manusia bukanlah komoditas yang patut diperdagangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya