SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

Natal dan Tahun Baru sebentar lagi akan menyapa. Itu artinya warga Jogja dan sekitarnya akan kedatangan tamu yakni wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pesona Jogja sebagai Kota Budaya masih menempatkan daerah istimewa ini sebagai destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi setelah Bali. Hal ini patut disyukuri oleh warga Jogja karena kota ini masih menjadi pilihan pelancong.

Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (Asita) DIY memperkirakan jumlah wisatawan yang akan datang ke Jogja naik 60% dibanding bulan-bulan sebelumnya. Penyebabnya tak lain adalah liburan akhir tahun bertepatan dengan libur sekolah.

Kebanyakan wisatawan adalah domestik. Momentum libur akhir tahun dimanfaatkan sekolah mengadakan study tour ke Jogja. Peningkatan signifikan paket wisata ke DIY diperkirakan mulai sejak 20 Desember hingga 5 Januari 2013.

Adapun Dinas Pariwisata DIY memprediksi liburan akhir tahun ini akan ada kenaikan wisatawan sebanyak 5%. Bandingkan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan rata-rata per bulan tamu yang datang ke DIY pada 2012 lebih dari 200.000 orang.

Berkaca dari data-data tersebut, bertambahnya jumlah wisatawan pantas disyukuri oleh warga Jogja. Semakin banyak wisatawan yang datang bisa diartikan pula potensi rupiah masuk ke Jogja juga makin tinggi.

Hanya saja, warga Jogja tak boleh terlena dengan kondisi tersebut. Warga juga perlu berbenah dengan mencitpatkan lingkungan yang asri. Layanilah wisatawan dengan baik. Tunjukkan bahwa Jogja memang istimewa.

Peran pemerintah jauh lebih vital lagi. Kesiapan sarana-prasarana penunjang pariwisata menjadi harga mati. Jangan sampai wisatawan mengeluhkan destinasi wisata karena kondisinya yang buruk.

Penataan parkir, jalur transportasi, perawatan infrastruktur penunjang objek wisata harus diperhatikan. Selain itu pengemis dan pengamen juga sudah banyak dikeluhkan oleh para wisatawan.

Khusus untuk persoalan parkir, belakangan ini sudah sering dikeluhkan. Sayangnya, belum ada formula yang tepat dari pemerintah setempat untuk mengatasinya.

Harusnya pemerintah bisa belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Teribkan parkir liar dan monitor kenaikan tiket parkir yang tidak wajar.

Sugeng rawuh para wisawatan. Selamat berlibur di objek wisata yang istimewa ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya