SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Hari ini, 23 Juli 2012 merupakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Jadi berbanggalah anak-anak di Indonesia karena mereka memiliki hari yang khusus bagi mereka.

Sudah bertahun-tahun hari anak ini kita peringati, tetapi apakah benar anak-anak di Indonesia ini sudah merasakan manfaat hari anak tersebut. Atau apakah mereka juga bangga dengan adanya hari anak tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi sebagian anak mungkin iya. Tetapi bagi sebagian lain, mereka tidak merasakan kebanggaan dan manfaat dari adanya hari anak ini.

Contohnya anak pengidap HIV di Gunungkidul yang tidak bisa merasakan bangku sekolah. Anak yang masih polos ini ditolak masuk sekolah. Sang anak pun hanya bisa bertanya-tanya kapan dia bisa sekolah.

Kasus anak di Gunungkidul hanyalah salah satu contoh kasus anak-anak yang tidak bisa memperoleh haknya. Di tengah upaya pemerintah untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun, bocah Gunungkidul ini malah tidak bisa sekolah.

Bisa sekolah merupakan salah satu hak anak, tetapi di Jogja pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya masih banyak anak yang belum bisa duduk di bangku sekolah. Kasus yang umum adalah karena ketiadaan biaya untuk bisa sekolah.

Padahal dengan anggaran pendidikan yang sangat besar, menggratiskan anak dari biaya sekolah adalah sebuah hal yang mudah. Hanya terkadang, kendala juga ada pada anak karena mereka menjadi tumpuan bagi keluarga untuk mencari nafkah.

Belum lagi kasus perdagangan anak yang akhir-akhir ini juga marak. Bahkan di tengah himpitan ekonomi dan tiada pengawasan bisa menjadikan seorang anak pembunuh keji seperti yang terjadi di Jakarta belum lama ini.

Ini tentunya harus menjadi perhatian semua pihak, mulai dari keluarga, masyarakat hingga pemerintah. Pihak keluarga harus bisa memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk bisa memperoleh hak-haknya, baik itu di bidang pendidikan maupun lainnya. Sementara masyarakat sekitar juga bisa membantu anak-anak ini sehingga mereka bisa menikmati dunia anak-anak dengan bebas tanpa beban dan tanggung jawab yang besar.

Tugas berat lain ada di pundak pemerintah yang harus bisa mensejahterakan masyarakatnya. Dengan masyarakat yang sejahtera maka anak-anak di Indonesia diharapkan bisa bermain, belajar dan sekolah sesuai dengan tingkat usianya. Pemerintah harus bisa membuat anak-anak Indonesia sehat dan cerdas.

Setiap tahun bangsa ini selalu menyelenggarakan peringatan hari anak nasional. Seperti yang telah diungkapkan di atas, sebagian besar anak-anak bisa merasa gembira karena banyak acara dan moment penting yang dapat mereka nikmati.

Tetapi yang harus diingat adalah, kita jangan terlena dengan acara seremonial belaka. Kita jangan terjebak dengan acara hura-hura dan acara suka cita karena di balik itu ada tanggung jawab besar yang kita emban. Kita memiliki tugas untuk tidak mengeksploitasi dan menghindarkan anak dari kekerasan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya