SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PON XVIII di Pekanbaru, Riau yang dibuka hari ini Selasa, 11 September 2012, dihantui kegagalan. Berbagai venue termasuk wisma belum rampung. Atlet dari Aceh terpaksa meninggalkan ruang inapnya karena fasilitas yang tersedia masih buruk.

Padahal jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan adalah 39 cabang dengan 601 nomor pertandingan. Jumlah atlet peserta 7.432 atlet, jumlah ofisial resmi peserta 3,705 orang. Total peserta resmi 11,148 orang. Jumlah wasit/juri dan sejenisnya 1,374 orang dan jumlah panitia 12,390 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Artinya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Riau harus siap memberikan segala fasilitas sarana dan prasarana seluruh kontingen yang jumlahnya mencapai ribuan itu. Apalagi dengan dana yang dikucurkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) tidak tanggung-tanggung mencapai Rp100 miliar (APBN Rp43 miliar) dan APBNP senilai Rp57 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun belakangan setelah PON dibuka kenyataannya sejumlah fasilitas mulai dari wisma atlet hingga venue pertandingan banyak yang belum terselesaikan. Bahkan atlet DIY sempat telantar tidak mendapatkan tempat penginapan, karena lokasi penginapan yang dijanjikan jauh dari harapan.

Tidak hanya atlet DIY yang datang dengan membawa semangat olahraga, ribuan atlet lainnya juga menggelorakan semangat yang sama. Berjuang demi nama daerahnya masing-masing.

Bahkan para atlet DIY ditargetkan setidaknya mampu mendulang 20 emas di ajang olahraga antarprovinsi tersebut. Sebanyak 208 atlet dari 34 cabang olahraga dikerahkan untuk mengembalikan daerah ini masuk ke posisi 10 besar setelah pada PON sebelumnya terlempar ke urutan 13.

Bahkan sejumlah kasus dugaan korupsi bahkan merebak dalam proyek PON Riau ini. Disebut-sebut Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Setya Novanto dan Kahar Muzakir dituding menerima aliran dana sebesar Rp9 miliar untuk memuluskan penambahan biaya arena menembak Pekan Olahraga Nasional di Pekanbaru, Riau.

Tidak itu saja keterlambatan pencairan dana APBN dan APBN-Perubahan untuk penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON), pada pertengahan Agustus lalu dituding juga menjadi penghambat penuntasan pengerjaan venue PON.

Hal tersebut jelas membuat PB PON ketar-ketir. Pasalnya, pihak mereka mengaku telah merencanakan bahwa pelaksanaan PON tidak akan kalah dari penyelenggaraan SEA Games yang digelar di Jakarta dan Palembang lalu.
Namun di balik semua yang terjadi dalam pelaksanaan PON Riau, sejatinya nasib kontingen dan atlet tidak akan telantar. Seharusnya pula jauh hari sudah dipersiapkan dengan menghitung waktu pembangunan proyek yang diperuntukan bagi para atlet.

Pelajaran penting dari semua ini adalah utamakan dahulu para atlet yang akan bertanding. Stamina mereka menjadi modal dasar bagi para atlet untuk mengharumkan nama daerahnya. Semangat atlet harus dibangkitkan jangan sampai dengan tidak memadainya sarana pendukung semangat menjadi kendur. Inilah tugas bersama kita untuk memberi semangat atlet-atlet yang akan bertanding. Selamat Bertanding dengan nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya