SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Rencana revitalisasi Tugu Pal Putih Jogja akan kembali dilakukan Pemerintah Provinsi DIY. Sayangnya, proyek ini seakan sebuah pengulangan.

Langkah revitalisasi Tugu sebelumnya pernah dilakukan oleh pemerintah Kota Jogja pada 2010. Namun arah revitalisasi ternyata tak seiya sekata dengan kemauan Pemprov. Pada tahun anggaran tersebut, Pemkot melakukan penutupan batu candi di sekeliling bangunan tugu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nah, rencana revitalisasi Tugu Jogja yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi justru membongkar batu candi tersebut dan membuat taman yang mengelilingi Tugu.

Pemprov memang sebelumnya pernah membuat taman di sekeliling Tugu dengan tujuan supaya tidak ada yang nekat menaiki tugu. Tapi Pemerintah Kota Jogja justru menghilangkannya dan menggantinya dengan batu candi. Batu ini dinilai telah mengubah bentuk asli bangunan Tugu. Kembali Pemprov kini membuat taman.

Proyek ini jadi semacam dagelan. Begini begitu dan begini lagi.

Bentuk revitalisasi Tugu Jogja yang bertujuan menyelamatkan nilai historis Tugu Jogja merupakan langkah baik. Namun, seharusnya langkah revitalisasi yang dilakukan memiliki konsep yang jelas sekaligus terpadu.

Tugu Jogja sudah ditetapkan melalui SK Menteri menjadi cagar budayai. Sehingga bentuk perlindungan yang dilakukan terhadap Tugu Jogja memang mutlak dilakukan.

Langkah progresif yang seharusnya ditempuh oleh pemerintah dalam perlindungan Tugu juga tidak saja menyentuh aspek fisik. Pembinaan kesadaran yang paling penting. Salah satu cara yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam perlindungan Tugu Jogja ialah dengan menempatkan penjagaan di sana.

Kita memang masih kerap mendengar proyek satu bertabrakan dengan proyek lain. Sudah dibangun bagus-bagus, dibongkar, dibangun lagi, berulang-ulang. Orang awam yang melihatnya saja bisa pusing. Tapi barangkali, jika dilihat dari sudut pandang proyek secara pragmatis, bisa jadi justru bikin senang para pejabat pelaksana proyek.

Tentu sebagai penyelenggara pemerintahan yang baik, mestinya hal-hal semacam ini dipikirkan lebih matang. Koordinasi dan komunikasi serta perencanaan matang dalam pembangunan serta program-program mesti dilakukan. Bersatulah. Seperti semangat Golong-gilig, semangat dari pembangunan Tugu Jogja yang kini jadi Tugu Pal Putih.

Jika memang berencana membuat monumental semangat pembangunan Tugu Golong-gilig, rencanakanlah revitalisasi Tugu dengan semangat Golong-gilig. Semangat persatuan dan persaudaraan. Semangat perlawanan penjajah. Bukan lagi kolonial Belanda, melainkan kepentingan pragmatis, penjajah abadi yang bisa muncul di sanubari pemangku kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya