SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kerja Indonesia atau TKI. (Solopos-dok.)

Solopos.com, SRAGEN — Taiwan masih menjadi negara tujuan favorit tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sragen untuk bekerja. Ada banyak faktor yang membuat demikian, salah satunya adalah tingginya gaji yang mereka terima.

Sementara itu setiap tahun jumlah TKI Asal Sragen yang bekerja di Taiwan tiap tahun meningkat 10%. Banyaknya warga Sragen yang bekerja di Taiwan, mereka sampai membentuk perkumpulan TKI Sragen di sana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gaji para TKI di Taiwan memang tidak sebanyak di Korea Selatan, tetapi Pemerintah Taiwan perhatian dengan TKI. Selama ini, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen mencatat belum pernah ada kasus kekerasan tehadap TKI di Taiwan.

Kepala Disnaker Sragen, Muh. Yulianto, mengatakan sejak Januari hingga November 2022 tercatat ada 1.282 TKI asal Sragen yang bekerja di Taiwan. Ada kenaikan sampai 10% per tahun.

Baca Juga: 1.833 TKI asal Sragen Bekerja di 14 Negara, Paling Banyak Taiwan

“Artinya, warga Sragen yang berminat menjadi TKI di Taiwan itu cukup tinggi. Mereka bekerja di sektoral formal yang paling besar mencapai 70%. Sedangkan di sektor informal sebanyak 30%,” ujarnya , didampingi pejabat fungsional Pengantar Kerja Bidang Penampatan Tenaga Kerja Disnaker Sragen, Ernawan, saat berbincang dengan Espos, Senin (21/11/2022).

Gaji Tinggi

TKI di sektor formal rata-rata bekerja sebagai perawat. Gaji mereka rata-rata Rp13 juta per bulan. Kalau lembur bisa mendapatkan Rp17 juta-Rp20 juta per bulan, tergantung perusahaannya. “Kalau gaji informal sekitar Rp9,5 juta per bulan,” jelas Ernawan.

Sudah sekitar lima tahun terakhir banyak TKI Sragen yang menjadikan Taiwan sebagai negara tujuan bekerja. Bagusnya komitmen pemerintah Taiwan melindungi TKI menjadi faktor penting.

Yulianto mengatakan Malaysia juga diminati karena dekat dan mudah aksesnya. Tetapi dari sisi gaji hampir sama dengan di Jakarta, sekitar Rp5 jutaan per bulan. Kalau lembur bisa sampai Rp7 juta-Rp8 juta per bulan.

Baca Juga: Animo Calon TKI/TKW Sragen Tinggi, Urus Izin Rekomendasi Cukup di MPP

Ernawan melihat mulai adanya tren TKI Sragen memilih Korea Selatan untuk bekerja. Namun untuk bisa bekerja di Negeri Ginseng tersebut seleksinya ketat. Namun itu sepadan dengan gaji yang akan diterima, yakni sekitar Rp14 juta/bulan. Jika lembur angkanya bisa Rp20 juta-Rp2,5 juta per bulan.

“Sebagian besar di Korea Selatan itu merupakan TKI untuk tenaga formal di perusahaan manufaktur dan home industry. Animonya tumbuh banyak, tetapi seleksinya hanya sekali dalam setahun. Model tesnya seperti magang ke Jepang, tetapi lebih ketat Jepang. Kalau di Korea Selatan itu tidak ada tes fisik seperti seleksi magang Jepang. Selama seleksi itu berlangsung 70 hari dan harus menginap di lokasi seleksi,” katanya.

Yulianto melihat permintaan TKI Sragen untuk bekerja di Jepang tinggi. Pasalnya, SDM TKI Sragen dianggap bagus. Pada tahun ini ada 150 TKI yang diberangkatkan bekerja ke Jepang, 100 orang di antaranya dari Sragen.

Baca Juga: TKW Sragen yang Meninggal di Malaysia Idap Penyakit Langka

“Durasi magang di Jepang adalah tiga tahun. Para TKI itu bisa membawa pulang setidaknya sampai Rp500 juta dari hasil magang ke Jepang itu. Kalau saya masih muda pengin ke Jepang. Seleksinya setahun bisa 3-4 kali. Untuk Korea Selatan kemungkinan tahun depan membuka magang di perusahaan manufaktur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya